
Rupiah Berjaya, Dolar Singapura Sentuh Level Terlemah 1 Tahun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 July 2019 13:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura jeblok lagi melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/7/19), bahkan telah mencapai level terlemahnya dalam satu tahun terakhir.
Pada pukul 13:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.262,36 atau melemah 0,45% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Bahkan di awal perdagangan Mata Uang Negeri Merlion sempat menyentuh level 10.239,41, yang menjadi terlemah sejak Juni 2018.
Rupiah mendapat sentimen positif dari pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto yang membuat suasana politik dalam negeri menjadi lebih adem. Selain investor sudah memperoleh kejelasan mengenai arah pembangunan selama lima tahun ke depan.
Tadi malam, Jokowi memaparkan Visi Indonesia yang berisi lima fokus pembangunan yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi, dan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Surplus neraca dagang Indonesia juga menjadi sentimen positif, meski masih di bawah konsensus tetapi setidaknya bisa mengurangi defisit current account.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor turun 8,98% year-on-year (YoY) sementara impor malah naik 2,8% YoY. Ini membuat neraca perdagangan masih surplus meski tidak setinggi perkiraan, yaitu 'hanya' US$ 200 juta.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% YoY. Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan diramal surplus US$ 516 juta.
Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diproyeksikan surplus US$ 690 juta.
Dolar Singapura yang berada di level terlemah satu tahun juga berdampak pada kurs jual beli dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Pada pukul 13:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.262,36 atau melemah 0,45% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Bahkan di awal perdagangan Mata Uang Negeri Merlion sempat menyentuh level 10.239,41, yang menjadi terlemah sejak Juni 2018.
Tadi malam, Jokowi memaparkan Visi Indonesia yang berisi lima fokus pembangunan yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi, dan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Surplus neraca dagang Indonesia juga menjadi sentimen positif, meski masih di bawah konsensus tetapi setidaknya bisa mengurangi defisit current account.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor turun 8,98% year-on-year (YoY) sementara impor malah naik 2,8% YoY. Ini membuat neraca perdagangan masih surplus meski tidak setinggi perkiraan, yaitu 'hanya' US$ 200 juta.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% YoY. Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan diramal surplus US$ 516 juta.
Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diproyeksikan surplus US$ 690 juta.
Dolar Singapura yang berada di level terlemah satu tahun juga berdampak pada kurs jual beli dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.243,22 | 10.291,22 |
BRI | 10.193,46 | 10.333,66 |
Mandiri | 10.221,00 | 10.295,00 |
BNI | 10.240,00 | 10.298,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular