
Ekonomi China Melambat di Q2, Harga Obligasi Hari Ini Gimana?
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
15 July 2019 09:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi penguatan terbatas sepanjang Senin ini (15/7/2019) setelah pidato program kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019, Minggu tadi malam.
Meski demikian, ada sentimen penghalang yakni dari data pertumbuhan ekonomi China dan data neraca perdagangan domestik yang akan diumumkan hari ini.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, menyarankan investor untuk membeli obligasi karena adanya Jokowi Effect tersebut.
"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas," ujar Nico dan tim dalam risetnya pagi ini.
Di saat bersamaan, hari ini pemerintah China akan mengumumkan data pertumbuhan PDB, dan di dalam negeri akan diumumkan data neraca perdagangan.
Survei pelaku pasar menunjukkan ekonomi China akan tumbuh 6,2%. Pagi ini, China pun akhirnya merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang menunjukkan bahwa ekonominya melambat menjadi 6,2%, terlemah dalam setidaknya 27 tahun, karena perang dagang dengan AS.
Adapun berdasarkan survei oleh Tim Riset CNBC Indonesia menunjukkan neraca perdagangan diprediksi surplus US$ 516 juta.
Ekspor juga diproyeksikan survei CNBC Indonesia akan terkontraksi 8,3% year-on-year (YoY), sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY.
Terkait dengan program pembangunan infrastruktur, dalam pidatonya kemarin Jokowi akan membangun dengan kecepatan tinggi sambil berinvestasi lebih baik di bidang kesehatan dan pendidikan dengan mempertahankan disiplin fiskal dan menjaga inflasi tetap terkendali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Rupiah Stabil & AS-Iran Mulai Adem, Harga SUN Mulai Terangkat
Meski demikian, ada sentimen penghalang yakni dari data pertumbuhan ekonomi China dan data neraca perdagangan domestik yang akan diumumkan hari ini.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, menyarankan investor untuk membeli obligasi karena adanya Jokowi Effect tersebut.
"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas," ujar Nico dan tim dalam risetnya pagi ini.
Di saat bersamaan, hari ini pemerintah China akan mengumumkan data pertumbuhan PDB, dan di dalam negeri akan diumumkan data neraca perdagangan.
Survei pelaku pasar menunjukkan ekonomi China akan tumbuh 6,2%. Pagi ini, China pun akhirnya merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang menunjukkan bahwa ekonominya melambat menjadi 6,2%, terlemah dalam setidaknya 27 tahun, karena perang dagang dengan AS.
Ekspor juga diproyeksikan survei CNBC Indonesia akan terkontraksi 8,3% year-on-year (YoY), sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY.
Terkait dengan program pembangunan infrastruktur, dalam pidatonya kemarin Jokowi akan membangun dengan kecepatan tinggi sambil berinvestasi lebih baik di bidang kesehatan dan pendidikan dengan mempertahankan disiplin fiskal dan menjaga inflasi tetap terkendali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Rupiah Stabil & AS-Iran Mulai Adem, Harga SUN Mulai Terangkat
Most Popular