
Ulasan Teknikal IHSG
Jokowi Tebar Janji Reformasi Total, IHSG Berpeluang Melesat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 July 2019 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang minggu lalu melemah tipis 0,01% dan terhenti pada level 6.373. Rata-rata minggu lalu pergerakan IHSG tidak terlalu besar, hanya berkisar dibawah 1% baik menguat maupun melemah.
Untuk perdagangan hari ini Senin (15/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. level pergerakan yang berpotensi terjadi pada rentang 6.350 hingga 6.450.
Dari Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama yang menguat akhir pekan lalu berpotensi membawa angin segar bagi bursa-bursa di Asia. Dow Jones naik 0,9%, indeks S&P 500 terangkat 0,46%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,59%.
Katalis utama yang turut mengerek kinerja Wall Street untuk menembus rekor tertingginya masih seputar testimoni yang disampaikan oleh Jerome Powell yang mengisyaratkan penurunan suku bunga acuan akan datang sebentar lagi.
"Pesannya jauh lebih terarah mengenai hal apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya daripada sekedar janji untuk memperbaiki perekonomian," kata Kepala Strategi Prudential Financial di New Jersey, Quincy Krosby, dilansir Reuters.
Selain itu, pelaku pasar minggu ini akan fokus ke sesuatu yang sifatnya fundamental, yakni 'pendapatan', Wall Street akan mulai dibanjiri oleh rilis laporan keuangan kuartal II-2019. Seperti dilansir Reuters, J.P Morgan Chase, Citigroup, Goldman Sachs dan Bank of America dijadwalkan akan melaporkan laporan keuangan kuartal dua minggu ini.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan memngumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Juni. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% year-on-year (YoY). Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan diramal surplus US$ 516 juta.
Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diproyeksikan surplus US$ 690 juta.
Selain itu, pidato visi pembangunan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kemarin diperkiran akan membantu membuat atmosfer perdagangan lebih bergairah.
Secara teknikal, IHSG dibayangi koreksi seiring terbentuknya pola bearish harami yang mengindikasikan adanya perubahan arah menjadi turun. Meskipun demikian beberapa indikator secara teknikal menunjukkan IHSG bergerak fluktuatif bahkan ruang kenaikannya masih terbuka.
IHSG terlihat mulai berfluktuatif karena bergerak sedikit di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau), sehingga dalam jangka pendek potensi turun atau naik tetap terbuka dalam jangka pendek.
Indikator teknikal lainnya yakni RSI menunjukkan IHSG belum memasuki area jenuh belinya (overbought), artinya penguatan IHSG sebenarnya masih terbuka. Secara tren IHSG juga masih naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Untuk perdagangan hari ini Senin (15/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. level pergerakan yang berpotensi terjadi pada rentang 6.350 hingga 6.450.
Dari Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama yang menguat akhir pekan lalu berpotensi membawa angin segar bagi bursa-bursa di Asia. Dow Jones naik 0,9%, indeks S&P 500 terangkat 0,46%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,59%.
"Pesannya jauh lebih terarah mengenai hal apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya daripada sekedar janji untuk memperbaiki perekonomian," kata Kepala Strategi Prudential Financial di New Jersey, Quincy Krosby, dilansir Reuters.
Selain itu, pelaku pasar minggu ini akan fokus ke sesuatu yang sifatnya fundamental, yakni 'pendapatan', Wall Street akan mulai dibanjiri oleh rilis laporan keuangan kuartal II-2019. Seperti dilansir Reuters, J.P Morgan Chase, Citigroup, Goldman Sachs dan Bank of America dijadwalkan akan melaporkan laporan keuangan kuartal dua minggu ini.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan memngumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Juni. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% year-on-year (YoY). Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan diramal surplus US$ 516 juta.
Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diproyeksikan surplus US$ 690 juta.
Selain itu, pidato visi pembangunan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kemarin diperkiran akan membantu membuat atmosfer perdagangan lebih bergairah.
Secara teknikal, IHSG dibayangi koreksi seiring terbentuknya pola bearish harami yang mengindikasikan adanya perubahan arah menjadi turun. Meskipun demikian beberapa indikator secara teknikal menunjukkan IHSG bergerak fluktuatif bahkan ruang kenaikannya masih terbuka.
![]() |
Indikator teknikal lainnya yakni RSI menunjukkan IHSG belum memasuki area jenuh belinya (overbought), artinya penguatan IHSG sebenarnya masih terbuka. Secara tren IHSG juga masih naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular