Bunga Surat Utang Pemerintah Turun Pekan Ini, Kok Bisa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 July 2019 09:40
Notula Rapat The Fed Tak Kalah Muram
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sementara peristiwa kedua adalah rilis notula rapat (minutes of meeting) FOMC edisi Juni 2019. Seperti halnya pidato Powell di Senat, ternyata suasana rapat FOMC juga cukup muram. 

"Sejumlah peserta rapat telah merevisi proyeksi angka pengangguran dalam jangka menengah, dan hasilnya adalah tekanan inflasi semakin berkurang. Ini menjadi kondisi yang memungkinkan terjadinya penurunan suku bunga acuan," sebut notula rapat The Fed.  

Pidato Powell dan minutes of meeting FOMC membuat pelaku pasar kembali berani bertaruh The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan tiga kali sepanjang 2019. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate turun 75 bps atau tiga kali adalah 37,2%. Lebih tinggi ketimbang turun 50 bps atau dua kali yaitu 34,2%. 

Akibatnya, berinvestasi di dolar AS menjadi kurang menarik karena tidak ada lagi pemanis dari sisi suku bunga. Arus modal berhamburan keluar dari dolar AS dan hinggap ke berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Kebetulan Indonesia masih menawarkan keuntungan yang lumayan tinggi. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, yield obligasi pemerintah 10 tahun walau turun terus tetapi masih di 7,203%. Lebih tinggi dibandingkan instrumen serupa di negara tetangga seperti Filipina (5,045%), Thailand (2,02%), Malaysia (3,629%), sampai India (6,488%). Cuan bukan? 

Makanya tidak heran arus modal asing begitu deras masuk ke pasar obligasi negara. Bahkan pada 9 Juli, kepemilikan asing di obligasi pemerintah Indonesia menyentuh rekor baru, yaitu mencapai Rp  1.001,89 triliun. Pantas yield turun terus... 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular