Loyo! IHSG Tak Bisa Berbuat Banyak, Ini Penyebabnya

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 July 2019 09:31
Tunggu Sinyal dari MH Thamrin
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kalau dicermati, apresiasi IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir bisa dibilang sangat tipis. Kemarin, IHSG hanya menguat 0,1% saja. Sinyal kuat dari The Fed bahwa tingkat suku bunga acuan akan segera dipangkas tak cukup ampuh untuk mengerek naik IHSG secara signifikan.

Tampaknya, pelaku pasar masih menanti sinyal pemangkasan tingkat suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Sejauh ini, MH Thamrin belum buka suara lagi terkait dengan peluang dipangkasnya BI 7-day Reverse Repo Rate.

Sekedar mengingatkan, selepas menggelar pertemuan selama dua hari pada bulan lalu, BI memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di level 6%. Dalam konferensi persnya, Gubernur BI Perry Warjiyo terlihat jelas masih galau dalam memangkas tingkat suku bunga acuan di masa depan.

Perry menyebutkan bahwa pihaknya masih akan mencermati kondisi pasar keuangan global utamanya terkait perang dagang AS-China dan posisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebelum memangkas tingkat suku bunga acuan.

“…sementara kebijakan suku bunga kami sampaikan kami cermati kondisi pasar global dan NPI dalam pertimbangkan (pemangkasan) suku bunga,” kata Perry di Gedung BI, Kamis (20/6/2019).

Perry ada benarnya. Masalah NPI atau lebih tepatnya Current Account Deficit/CAD (yang merupakan komponen pembentuk NPI) menjadi momok kala BI berniat memangkas tingkat suku bunga acuan. Lantaran CAD Indonesia cukup besar, ada potensi bahwa aliran dana yang akan masuk ke pasar saham dan obligasi ketika tingkat suku acuan dipangkas akan segera dibawa kabur lantaran fundamental rupiah yang bermasalah.

Dibutuhkan insentif fiskal dari pemerintah untuk menjaga hot money yang masuk supaya tak mudah dibawa kabur. Hingga kini, belum ada kepastian terkait insentif fiskal dari pemerintah tersebut.

Alhasil, pelaku pasar memilih wait and see sembari mencermati perkembangan terbaru dari MH Thamrin.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular