The Fed "Khianati" Dolar, Rupiah Melesat Tajam Sepanjang Hari

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 July 2019 18:17
The Fed Diprediksi Agresif Pangkas Bunga
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan paparan kebijakan moneter di hadapan Komite Perbankan Kongres AS pada Rabu kemarin, dan masih berlanjut pada hari ini.

Dalam paparan tersebut Powell mengatakan investasi sektor swasta di seluruh penjuru AS melemah, dan menegaskan The Fed siap bertindak sesuai kebutuhan untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS. Pelaku pasar menginterpretasikan kalimat “bertindak sesuai kebutuhan” sebagai pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.  

Sikap dovish Powell tersebut juga terkonfirmasi oleh rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed yang berlangsung 20 Juni lalu. Notula yang dirilis dini hari tadi pukul 1:00 WIB menunjukkan para pejabat bank sentral Negeri Paman Sam memandang bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan perlu dieksekusi guna menjaga laju perekonomian.

"Beberapa anggota melihat bahwa pemangkasan federal funds rate dalam waktu dekat dapat membantu meminimalisir dampak dari guncangan terhadap ekonomi di masa depan," tulis risalah rapat The Fed, dilansir dari CNBC International.


Pasca paparan dan rilis notula tersebut, pelaku pasar kembali memprediksi The Fed akan agresif memangkas suku bunga acuannya, dolar AS tertekan dan rupiah berhasil menguat cukup siginifikan.

Tak Sentuh Zona Merah, Rupiah Grafik: Probabilitas Suku Bunga The Fed Bulan Desember
Sumber: CME Group
The Fed kini kembali diprediksi akan memangkas suku bunga (Federal Funds Rate/FFR) sebanyak tiga kali di tahun ini. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group pukul 16:00 WIB, terdapat probabilitas sebesar 37,7% FFR akan berada di kisaran 1,50%-1,75% di bulan Desember.

Probabilitas tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya, ini berarti pelaku pasar memprediksi akan ada pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali dari level saat ini 2,25%-2,50%, masing-masing sebesar 25 basis poin.

Akibat prediksi pemangkasan yang agresif tersebut, aset-aset berisiko dan memberikan imbal hasil tinggi kembali menjadi incaran pelaku pasar. Rupiah merupakan salah satu aset berimbal hasil tinggi, sehingga termasuk dalam daftar buruan yang membuatnya bisa berjaya pada hari ini.

Halaman Selanjutnya >>>
(pap/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular