Analisis

Sabar... Emas Masih Menanti Data Inflasi Untuk Naik Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 July 2019 14:11
Jika data tersebut dirilis lebih rendah dari prediksi, maka spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga tiga kali akan semakin menguat
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia -- Harga emas dunia kembali melesat naik pada perdagangan Rabu (10/7/19) setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) menunjukkan sikap dovish.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam paparannya di hadapan mengatakan bahwa investasi swasta di seluruh penjuru AS melemah. Powell menegaskan The Fed siap bertindak sesuai kebutuhan untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS.



Pelaku pasar menginterpretasikan kalimat "bertindak sesuai kebutuhan" sebagai pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Paparan dari Powell tersebut juga dikonfirmasi oleh rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed yang berlangsung 20 Juni lalu. Notula yang dirilis dini hari tadi pukul 1:00 WIB menunjukkan para pejabat bank sentral Negeri Paman Sam memandang bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan perlu dieksekusi guna menjaga laju perekonomian.

Rendahnya inflasi juga menjadi salah satu alasan kenapa suku bunga harus dipangkas.

"Beberapa anggota juga melihat bahwa inflasi yang terus-menerus berada di bawah target berisiko untuk melemahkan ekspektasi inflasi di masa depan yang pada akhirnya akan memperlambat kenaikan bertahap dari inflasi itu sendiri ke target yang sebesar 2%," tulis risalah itu lebih lanjut.

Malam nanti AS akan merilis data inflasi, yang bisa jadi akan semakin mengkonfirmasi suku bunga akan dipangkas pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia).



Berdasarkan data dari Forex Factory, inflasi AS di bulan Juni diprediksi stagnan 0% month-on-month, sementara inflasi inti (tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan) diramal tumbuh 0,2% month-on-month.

Jika angka inflasi lebih rendah dari prediksi, maka spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga tiga kali akan semakin menguat, dan harga emas berpotensi melesat naik lagi. Pada pukul 13:50 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1,420 per troy ounce, melansir data investing.com.

Analisis Teknikal

Sabar... Emas Masih Menanti Data Inflasi Untuk Naik LagiGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: investing.com


Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD kembali ke atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, tetapi histogram masih di wilayah negatif.

Sabar... Emas Masih Menanti Data Inflasi Untuk Naik LagiGrafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Foto: investing.com


Pada time frame 1 menit, emas bergerak di bawah MA 8, tetapi di atas MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dari memasuki wilayah jenuh beli (overbought).

Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,426, dan emas terkoreksi turun setelah mencapai level tersebut. Koreksi terlihat wajar melihat indikator Stochastic yang mencapai wilayah overbought.

Diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di atas resisten untuk naik lebih lanjut ke level US$ 1,434.

Sementara selama tertahan di bawah US$ 1,426, logam mulia berpeluang turun ke support (tahanan bawah) US$ 1,416. Jika support mampu ditembus, koreksi emas kemungkinan berlanjut ke level US$ 1,411.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular