
Semoga Cuan! IHSG Siap Menguat 3 Hari Beruntun
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 July 2019 09:51

Aksi beli yang dilakukan investor asing ikut berkontribusi dalam mendorong IHSG melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 29 miliar di pasar reguler.
Penguatan rupiah melandasi aksi beli yang dilakukan oleh investor asing. Pasca tak pernah membukukan apresiasi melawan dolar AS dalam tiga hari perdagangan terakhir, pada perdagangan hari ini rupiah menguat 0,28% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.085/dolar AS.
Ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas tingkat suku bunga acuan membuat rupiah mampu menaklukan dolar AS. Kala rupiah terapresiasi, investor asing bisa menghindari yang namanya kerugian kurs sehingga aksi beli di pasar saham pun dilakukan.
Kini, pelaku pasar begitu yakin bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas dalam pertemuan The Fed di akhir bulan. Bahkan, cukup banyak pihak yang meyakini bahwa pemangkasannya bukan hanya 25 bps, namun mencapai 50 bps.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 10 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 28,7%, melonjak dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 3,3%. Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas sebesar 25 bps turun menjadi 71,4%, dari 96,7% sehari sebelumnya.
Kala tingkat suku bunga acuan di AS dipangkas, apalagi dengan besaran hingga 50 bps, imbal hasil instrumen berpendapatan tetap di sana seperti deposito dan obligasi juga akan turun. Akibatnya, daya tariknya berkurang sehingga berpotensi membuat dolar AS dilego (untuk dibelikan instrumen berpendapatan tetap di negara-negara lain).
Guna mengantisipasi hal tersebut, aksi jual atas dolar AS sudah dilakukan oleh pelaku pasar keuangan dunia sedari saat ini juga, mendorong indeks dolar AS jatuh sebesar 0,14%. Rupiah pun berhasil memanfaatkan momentum ini dengan baik.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Penguatan rupiah melandasi aksi beli yang dilakukan oleh investor asing. Pasca tak pernah membukukan apresiasi melawan dolar AS dalam tiga hari perdagangan terakhir, pada perdagangan hari ini rupiah menguat 0,28% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.085/dolar AS.
Ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas tingkat suku bunga acuan membuat rupiah mampu menaklukan dolar AS. Kala rupiah terapresiasi, investor asing bisa menghindari yang namanya kerugian kurs sehingga aksi beli di pasar saham pun dilakukan.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 10 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 28,7%, melonjak dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 3,3%. Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas sebesar 25 bps turun menjadi 71,4%, dari 96,7% sehari sebelumnya.
Kala tingkat suku bunga acuan di AS dipangkas, apalagi dengan besaran hingga 50 bps, imbal hasil instrumen berpendapatan tetap di sana seperti deposito dan obligasi juga akan turun. Akibatnya, daya tariknya berkurang sehingga berpotensi membuat dolar AS dilego (untuk dibelikan instrumen berpendapatan tetap di negara-negara lain).
Guna mengantisipasi hal tersebut, aksi jual atas dolar AS sudah dilakukan oleh pelaku pasar keuangan dunia sedari saat ini juga, mendorong indeks dolar AS jatuh sebesar 0,14%. Rupiah pun berhasil memanfaatkan momentum ini dengan baik.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular