
Pasar Tunggu Pidato Powell, IHSG Tetap Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 July 2019 17:50

Aura damai dagang AS-China yang kian terasa membuat pelaku pasar sejenak melupakan ketidakpastian terkait dengan arah kebijakan suku bunga AS.
Pada malam hari ini waktu Indonesia, Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dijadwalkan memberikan testimoni di hadapan House Financial Services Committee.
Ada kekhawatiran bahwa Powell akan mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan bahwa bank sentral AS belum akan kelewat dovish pada tahun ini. Pasalnya, pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam tengah berada dalam kondisi yang oke.
Pada hari Jumat (5/7/2019), angka penciptaan lapangan kerja AS (sektor non-pertanian) periode Juni 2019 diumumkan sebanyak 224.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 162.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian tersebut juga jauh mengalahkan capaian pada bulan Mei yang sebanyak 72.000 saja.
Data tenaga kerja menjadi sangat penting lantaran dipantau dengan ketat oleh The Fed guna merumuskan kebijakan suku bunga acuannya.
Kini, The Fed hanya diekspektasikan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps (basis poin) dalam pertemuannya pada akhir bulan ini.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 10 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 99,7%, melonjak dari posisi minggu lalu yang sebesar 70,8%.
Sementara itu, peluang suku bunga acuan diturunkan hingga 50 bps kini berada di angka 0%, dari yang tadinya 29,2% pada pekan lalu.
Rupiah sejatinya sempat terpukul pada hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah cenderung ditransaksikan melemah sebelum akhirnya ditutup flat di pasar spot di level Rp 14.125/dolar AS.
Aura damai dagang AS-China sukses membuat mata uang Garuda bertahan dari gempuran yang datang dari ketidakpastian terkait dengan arah kebijakan suku bunga AS.
Lantaran kinerja rupiah cenderung oke, investor asing pun kembali masuk ke pasar saham tanah air. Pasca membukukan beli bersih senilai Rp 735,7 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin, pada hari ini investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 410,5 miliar.
Saham-saham yang banyak diburu investor asing di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 252,8 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 137,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 89,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 65,4 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 27,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)
Pada malam hari ini waktu Indonesia, Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dijadwalkan memberikan testimoni di hadapan House Financial Services Committee.
Ada kekhawatiran bahwa Powell akan mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan bahwa bank sentral AS belum akan kelewat dovish pada tahun ini. Pasalnya, pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam tengah berada dalam kondisi yang oke.
Data tenaga kerja menjadi sangat penting lantaran dipantau dengan ketat oleh The Fed guna merumuskan kebijakan suku bunga acuannya.
Kini, The Fed hanya diekspektasikan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps (basis poin) dalam pertemuannya pada akhir bulan ini.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 10 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 99,7%, melonjak dari posisi minggu lalu yang sebesar 70,8%.
Sementara itu, peluang suku bunga acuan diturunkan hingga 50 bps kini berada di angka 0%, dari yang tadinya 29,2% pada pekan lalu.
Rupiah sejatinya sempat terpukul pada hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah cenderung ditransaksikan melemah sebelum akhirnya ditutup flat di pasar spot di level Rp 14.125/dolar AS.
Aura damai dagang AS-China sukses membuat mata uang Garuda bertahan dari gempuran yang datang dari ketidakpastian terkait dengan arah kebijakan suku bunga AS.
Lantaran kinerja rupiah cenderung oke, investor asing pun kembali masuk ke pasar saham tanah air. Pasca membukukan beli bersih senilai Rp 735,7 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin, pada hari ini investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 410,5 miliar.
Saham-saham yang banyak diburu investor asing di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 252,8 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 137,8 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 89,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 65,4 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 27,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular