Huawei Masuk, Apa sih Sebenarnya Bisnis Bakrie Telecom?

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 July 2019 11:08
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menegaskan mayoritas kepemilikan saham perusahaan akan dimiliki PT Huawei Tech Investment.
Foto: esia Bakrie Telecom (detikFoto)
Jakarta, CNBC IndonesiaPT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menegaskan mayoritas kepemilikan saham perusahaan akan dimiliki PT Huawei Tech Investment setelah seluruh proses restrukturisasi perusahaan selesai, termasuk rampungnya proses konversi obligasi wajib konversi (OWK) yang dipegang sejumlah kreditor.

Lantas sebetulnya apa saja bisnis Bakrie Telecom selama ini?

Sebelumnya bisnis Bakrie Telecom cukup positif ketika mengembangkan Esia, operator telekomunikasi berbasis CDMA (code-division multiple access). Namun pada awal 2016 menjadi tahun terakhir bagi Esia dalam melayani pelanggannya.

Huawei Masuk, Apa sih Sebenarnya Bisnis Bakrie Telecom?Foto: esia Bakrie Telecom (detikINET/Rou)

Manajemen pun mengungkapkan apa saja bisnis perusahaan saat ini setelah Esia berakhir, dalam paparan tahunan di Ruang Nusantara, Bakrie Tower, Kompleks Rasuna Epicentrum, Jakarta, Selasa kemarin (9/7/2019).


Paparan yang juga diminta oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) itu dihadiri manajemen yakni 
Andi Pravidia Saliman (direktur), Mark Robson (Direktur), Aditya Irawan (chief financial officer), dan Agustinus Harimurti (sekretaris perusahaan).

"Saat ini perseroan terus mengembangkan bisnis penyediaan layanan (business solution) telekomunikasi dengan sasaran korporasi di gedung-gedung tingi (high rise building)," ungkap manajemen dalam paparan tersebut, yang juga disampaikan secara tertulis dalam dokumen keterbukaan informasi di BEI.

Manajemen menegaskan adanya prospek bisnis seiring dengan pembangunan gedung-gedung tinggi yang tentunya membutuhkan layanan telekomunikasi.

"Di samping itu perseroan juga terus berupaya meningkatkan kapasitas call center atau contact center untuk dapat melayani lebih banyak customer dari badan usaha atau korporasi yang mempergunakan jasa call center perseroan," tulis manajemen.

Di sisi lain, perseroan juga sudah menjajaki untuk masuk dalam bisnis infrastruktur yang mendukung bisnis penyiaran TV digital seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendorong peralihan teknologi penyiaran TV dari analog menjadi digital.

"Dalam hal ini perseroan berencana untuk menjadi penyedia menara-menara dan infrastruktur lainnya yang dibutuhkan lembaga penyiaran TV."

Terkait dengan
proses restrukturisasi, Chief Financial Officer Bakrie Telecom, Aditya Irawan, mengatakan masa konversi OWK ini masih akan berlaku sampai dengan 2024 mendatang. Adapun total OWK yang diterbitkan perusahaan seluruhnya berjumlah 45% dari total saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan.

"Masa konversi OWK sampai 2024, andaikata semua melakukan konversi 45%, termasuk Huawei di dalamnya, Huawei nanti jadi 9%. Wesel Senior itu jumlahnya setara dengan 23%, yang lainnya itu pemegang OWK lainnya. Paling besar tetap Huawei," kata Aditya.

(wed) Next Article Huawei kok Bisa Masuk di Bakrie Telecom, Gimana Ceritanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular