
Sengsara di Telekomunikasi, Bakrie Telecom Jajaki Bisnis TV
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 July 2019 17:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) buka-bukaan mengenai rencana perseroan bertahan setelah bisnis telekomunikasi dengan teknologi code division multiple acces (CDMA) gagal total. Manjemen Bakrie Telecom menyebutkan pihaknya tengah mengkaji untuk mendiversifikasikan bisnis ke bidang penyiaran televisi satelit.
Rencana tersebut masih dalam tahap awal dan sedan menjajaki bekerja sama dengan stasiun televisi yang terafiliasi dengan grup Bakrie.
Chief Financial Officer Bakrie Telecom Aditya Irawan mengatakan saat ini perusahaan sedang menjajaki pengembangan di bidang penyiaran. Target kliennya adalah perusahaan-perusahan yang saat ini masih menyiarkan siaran televisi masih bersifat analog.
"Pengembangan barunya dari sisi bisnis kami mengeksplorasi bisnis infrastruktur TV Digital. Saat ini stasiun TV banyak sifatnya analog yang akan berubah menjadi TV digital di masa depan. Mereka butuh infrastruktur antara lain studio, tower, dan jaringannya. Kami akan melakukan pengembangan dari sisi jaringannya," kata Aditya di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Dia menjelaskan, nantinya perusahaan akan bekerja sama menggandeng perusahaan pemilik menara telekomunikasi. Hal ini dimungkinkan mengingat sampai saat ini penggunaan menara telekomunikasi masih terbatas pemanfaatannya untuk komunikasi.
Belum jelas kapan akan dimulai, namun diakui Aditya bahwa pengembangan bisnis ini masih menuggu regulasi dari pemerintah terkait dengan penyiaran TV digital
Pengembangan bisnis ini dijalankan perusahaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan yang saat ini tak bisa dibilang baik. Lantaran setelah terhentinya bisnis jasa telekomunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) sudah tak lagi berjalan.
Hingga saat ini kinerja perusahaan yang sangat lambat ini hanya ditopang oleh usaha voice solution dan call center. Mayoritas pendapatan atau mencapai 70% disumbangkan dari bisnis voice solution, alias penyedia jaringan komunikasi dalam gedung. Sisanya dari bisnis call center.
Laporan keuangan BTEL telah dua kali memperoleh opini disclaimer alias tak memberikan pendapatan dari akuntan publiknya. Bagaimana tidak, perusahaan telah merombak besar-besaran dengan menganti layanan bisnis dari operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) menjadi bisnis lebih ke korporasi (Business-to-Business/B2B).
(hps/hps) Next Article Disuspensi & Lapkeu Disclaimer, Ini Penjelasan Bakrie Telecom
Rencana tersebut masih dalam tahap awal dan sedan menjajaki bekerja sama dengan stasiun televisi yang terafiliasi dengan grup Bakrie.
Chief Financial Officer Bakrie Telecom Aditya Irawan mengatakan saat ini perusahaan sedang menjajaki pengembangan di bidang penyiaran. Target kliennya adalah perusahaan-perusahan yang saat ini masih menyiarkan siaran televisi masih bersifat analog.
"Pengembangan barunya dari sisi bisnis kami mengeksplorasi bisnis infrastruktur TV Digital. Saat ini stasiun TV banyak sifatnya analog yang akan berubah menjadi TV digital di masa depan. Mereka butuh infrastruktur antara lain studio, tower, dan jaringannya. Kami akan melakukan pengembangan dari sisi jaringannya," kata Aditya di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Belum jelas kapan akan dimulai, namun diakui Aditya bahwa pengembangan bisnis ini masih menuggu regulasi dari pemerintah terkait dengan penyiaran TV digital
Pengembangan bisnis ini dijalankan perusahaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan yang saat ini tak bisa dibilang baik. Lantaran setelah terhentinya bisnis jasa telekomunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) sudah tak lagi berjalan.
Hingga saat ini kinerja perusahaan yang sangat lambat ini hanya ditopang oleh usaha voice solution dan call center. Mayoritas pendapatan atau mencapai 70% disumbangkan dari bisnis voice solution, alias penyedia jaringan komunikasi dalam gedung. Sisanya dari bisnis call center.
Laporan keuangan BTEL telah dua kali memperoleh opini disclaimer alias tak memberikan pendapatan dari akuntan publiknya. Bagaimana tidak, perusahaan telah merombak besar-besaran dengan menganti layanan bisnis dari operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) menjadi bisnis lebih ke korporasi (Business-to-Business/B2B).
(hps/hps) Next Article Disuspensi & Lapkeu Disclaimer, Ini Penjelasan Bakrie Telecom
Most Popular