
Usaha Bakrie Telecom Tak Jelas, Manajemen Akan Dipanggil BEI
Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 July 2019 10:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali memanggil manajemen hingga pemegang saham pengendali PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Tujuannya untuk menegaskan kembali keseriusan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD N Yetna Setia, mengatakan pihaknya menilai perusahaan telekomunikasi milik grup Bakrie ini bermasalah dalam hal keberlanjutan usahanya. Untuk itu, BTEL perlu memberikan penjelasan mengenai rencana usaha ke deoan.
Tak hanya menelan mentah-mentah rencana bisnis perusahaan ke depannya, menurut Yetna, dalam pertemuan nanti, pihak bursa bakal meminta penjelasan lebih soal rencana hingga alasan dan latar belakang BTEL membuka rencana bisnis baru. Hal ini diperlukan untuk memastikan keberlangsungan usaha perusahaan.
"Itu upaya bursa untuk meyakinkan bahwa keberlanjutan organisasi bisa terjaga dengan digantinya bisnis, kalau ada, atau opsi lain yang bisa menyelamatkan bisnisnya," tegas dia.
Dalam paparan publik BTEL yang digelar perusahaan kemarin Selasa (9/7/2019), perusahaan menyebutkan tengah mengkaji diversifikasi bisnis ke bidang penyiaran televisi satelit. Rencana tersebut masih dalam tahap awal dan sedan menjajaki bekerja sama dengan stasiun televisi yang terafiliasi dengan grup Bakrie.
"Pengembangan barunya dari sisi bisnis kami mengeksplorasi bisnis infrastruktur TV Digital. Saat ini stasiun TV banyak sifatnya analog yang akan berubah menjadi TV digital di masa depan. Mereka butuh infrastruktur antara lain studio, tower, dan jaringannya. Kami akan melakukan pengembangan dari sisi jaringannya," kata Aditya Irawan, Chief Financial Officer Bakrie Telecom kemarin.
Belum jelas kapan akan dimulai, namun diakui Aditya bahwa pengembangan bisnis ini masih menunggu regulasi dari pemerintah terkait dengan penyiaran TV digital.
Selain itu, diakui oleh perusahaan bahwa rencana pengembangan bisnis ini masih belum akan bisa dilakukan jika perusahaan belum menyelesaikan rencana restrukturisasi utang-utangnya yang menumpuk.
Saat ini manajemen masih dalam proses untuk mengonversi utang ini menjadi bentuk kepemilikan saham di perusahaan. Rencana ini bahkan telah molor dari target awal yang diharapkan selesai di akhir tahun lalu.
Simak video tentang Bakrie Telecom di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Disuspensi & Lapkeu Disclaimer, Ini Penjelasan Bakrie Telecom
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD N Yetna Setia, mengatakan pihaknya menilai perusahaan telekomunikasi milik grup Bakrie ini bermasalah dalam hal keberlanjutan usahanya. Untuk itu, BTEL perlu memberikan penjelasan mengenai rencana usaha ke deoan.
"Memang isunya ke going concern bisnisnya. Bisnisnya ini menjadi concern buat bursa akan dibawa ke mana nih. Dalam waktu dekat akan dilakukan dengar pendapat," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Tak hanya menelan mentah-mentah rencana bisnis perusahaan ke depannya, menurut Yetna, dalam pertemuan nanti, pihak bursa bakal meminta penjelasan lebih soal rencana hingga alasan dan latar belakang BTEL membuka rencana bisnis baru. Hal ini diperlukan untuk memastikan keberlangsungan usaha perusahaan.
"Itu upaya bursa untuk meyakinkan bahwa keberlanjutan organisasi bisa terjaga dengan digantinya bisnis, kalau ada, atau opsi lain yang bisa menyelamatkan bisnisnya," tegas dia.
Dalam paparan publik BTEL yang digelar perusahaan kemarin Selasa (9/7/2019), perusahaan menyebutkan tengah mengkaji diversifikasi bisnis ke bidang penyiaran televisi satelit. Rencana tersebut masih dalam tahap awal dan sedan menjajaki bekerja sama dengan stasiun televisi yang terafiliasi dengan grup Bakrie.
"Pengembangan barunya dari sisi bisnis kami mengeksplorasi bisnis infrastruktur TV Digital. Saat ini stasiun TV banyak sifatnya analog yang akan berubah menjadi TV digital di masa depan. Mereka butuh infrastruktur antara lain studio, tower, dan jaringannya. Kami akan melakukan pengembangan dari sisi jaringannya," kata Aditya Irawan, Chief Financial Officer Bakrie Telecom kemarin.
Belum jelas kapan akan dimulai, namun diakui Aditya bahwa pengembangan bisnis ini masih menunggu regulasi dari pemerintah terkait dengan penyiaran TV digital.
Selain itu, diakui oleh perusahaan bahwa rencana pengembangan bisnis ini masih belum akan bisa dilakukan jika perusahaan belum menyelesaikan rencana restrukturisasi utang-utangnya yang menumpuk.
Saat ini manajemen masih dalam proses untuk mengonversi utang ini menjadi bentuk kepemilikan saham di perusahaan. Rencana ini bahkan telah molor dari target awal yang diharapkan selesai di akhir tahun lalu.
Simak video tentang Bakrie Telecom di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Disuspensi & Lapkeu Disclaimer, Ini Penjelasan Bakrie Telecom
Most Popular