Menguat Lagi, Siapa Bisa Runtuhkan Kekuatan Dolar Hari ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 July 2019 21:29
Jika Bullard tidak se-dovish harapan pelaku pasar, maka belum akan ada yang bisa meruntuhkan kekuatan dolar pada perdagangan hari ini.
Foto: Foto ilustrasi dolar amerika dan yuan china. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat melawan mata uang utama lainnya pada perdagangan Selasa (9/7/19). Hingga hari ini, The Greenback sudah naik lima hari berturut-turun.

Pada pukul 20:54 WIB, indeks dolar berada di level 97,51 atau menguat 0,14% melansir data Refinitiv. Indeks dolar dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada. Krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan acuan kekuatan dolar AS terhadap mata uang dunia.





Pasca rilis data tenaga kerja AS Jumat (5/7/19) lalu, dolar memang tidak terbendung. Penyebabnya, pelaku pasar menilai ulang probabilitas pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di tahun ini.

Sebelum rilis data tenaga kerja, pelaku pasar melihat The Fed berpeluang memangkas suku bunga sebanyak tiga kali. Usai data tersebut dirilis, peluang pemangkasan turun menjadi dua kali, bahkan ada yang berspekulasi bahwa pemangkasan hanya terjadi sekali saja tahun ini.

Hal tersebut terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group, yang menunjukkan probabilitas tertinggi suku bunga The Fed di akhir tahun adalah 1,75%-2%, yang berarti ada dua kali pemangkasan masing-masing 25 basis poin dari level saat ini 2,25%-2,50%.



Sementara itu, bos The Fed Jerome Powell yang berbicara di Boston beberapa saat lalu tidak menyinggung masalah kebijakan moneter. Padahal komentar dari Powell sangat dinanti pelaku pasar untuk melihat berapa kali suku bunga akan dipangkas.

Absennya pernyataan moneter Powell membuat dolar masih tetap perkasa. Presiden The Fed St. Louis, James Bullard yang dikenal dovish selanjutnya akan berbicara.

Bullard sebelumnya sudah menyatakan hanya mendukung pemangkasan sebesar 25 basis poin di bulan ini, dan menolak 50 basis poin. Namun Bullard tidak menyatakan berapa kali pemangkasan yang akan dia dukung. Jika Bullard tidak se-dovish harapan pelaku pasar, maka belum akan ada yang bisa meruntuhkan kekuatan dolar pada perdagangan hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Investor Antisipasi Isi Pidato Powell, Dolar AS Masih Perkasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular