Prediksi Arah Kenaikan Fed Rate Berubah, Emas Mau ke Mana?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 July 2019 14:18
Rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang cukup bagus membuat prediksi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) berubah
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas menguat pada perdagangan Senin (8/7/19) setelah sempat merosot tajam pada perdagangan Jumat (5/7/19) pekan lalu. Rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang cukup bagus membuat prediksi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) berubah.

Data tenaga kerja yang terdiri dari penyerapan pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll), tingkat pengangguran, serta rata-rata gaji per jam. Data ini merupakan salah satu acuan bagi The Fed untuk menetapkan kebijakan moneter.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan non-farm payroll sebanyak 224.000 orang, jauh di atas bulan Mei sebanyak 75.000 orang. Sementara, tingkat pengangguran meski naik menjadi 3,7% dari sebelumnya 3,6% masih dekat level terendah 50 tahun.



Pada periode yang sama, rata-rata gaji per jam naik 0,2% month-on-month dan 3,1% year-on-year. Rilis data tersebut membuat pelaku pasar kini memprediksi The Fed tidak akan agresif menurunkan suku bunga di tahun ini.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar kini memprediksi The Fed maksimal memangkas suku bunga dua kali di tahun ini, sebelum data tenaga kerja AS dirilis prediksi pemangkasan masih sebanyak tiga kali.

Efek data tersebut membuat harga emas tertekan, logam mulia ini merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga akan semakin menguntungkan emas.



Meski sedang mendapat sentimen negatif dari data tenaga kerja AS, tetapi emas terlihat masih cukup kuat. Satu data bagus dari AS belum tentu bisa merubah arah kebijakan moneter The Fed.

Berapa kali bank sentral pimpinan Jerome Powell tersebut akan memangkas suku bunga akan terjawab saat mengumumkan kebijakan moneter 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia).

Sebelum pengumuman tersebut, emas masih berpeluang kembali menguat, apalagi bank sentral utama dunia lainnya juga sedang berancang-ancang untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Pada pukul 13:50 WIB, harga emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.404 per troy ounce, mengutip data investing.com. 

Analisis Teknikal

Prediksi Kenaikan Suku Bunga Berubah, Kemana Arah Emas?Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com


Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD kembali ke atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, dengan histogram sudah memasuki wilayah negatif.

Prediksi Kenaikan Suku Bunga Berubah, Kemana Arah Emas?Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam 
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 menit, emas bergerak di bawah MA 125, tetapi di atas dan MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak naik dan berada di wilayah jenuh beli (overbought). Penguatan emas pada hari ini terlihat terbatas, tetapi peluang selalu ada.

Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1.405, jika mampu ditembus secara konsisten emas berpeluang naik ke area US$ 1.412.

Sementara selama tertahan di bawah resisten, penguatan emas kemungkinan akan terpangkas dan kembali menguji level psikologis US$ 1.400.
Penembusan di bawah level tersebut akan membuka peluang pelemahan ke level US$ 1.394.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular