Listing 3 Emiten Sekaligus: 1 Melesat, 2 Kena Auto Reject!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 July 2019 09:30
Tiga emiten tercatat di BEI.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai diperdagangkan Senin pagi ini (8/7/2019), saham anak usaha Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) mengalami pelemahan 0,83% ke Rp 238/saham saat pencatatan perdananya, setelah dibuka di harga Rp 240/saham.

Diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 248 kali dengan volume 58.209 saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 1,38 miliar.
Perusahaan ini memperoleh dana total Rp 845,28 miliar dengan melepas 3,52 miliar saham baru, dana initial public offering (IPO) yang cukup besar tahun ini.

Namun pada perdagangan pukul 09.20 WIB, saham IPTV mulai melejit hingga 2,5% di level Rp 246/saham dengan nilai transaksi Rp 41,57 miliar dan volume 167 juta saham.


Dana ini sebesar 70% akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan anak usahanya MNC Play yang bergerak di bidang penyedia broadband dan jaringan IPTV.

Lalu sebesar 30% akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan MNC Now yang juga merupakan anak usaha MVN yang bergerak di bidang jasa penyedia video on demand.

Sementara itu, dua saham lainnya yang juga dicatatkan pagi ini yakni PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY) dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) masing-masing mengalami kenaikan 35,14% ke Rp 500/saham dan 69,23% ke Rp 220/saham.

Pada pukul 09.20, saham ENVY diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 28 kali dengan volume 3,97 juta saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 2,20 miliar.

Sahamnya pun akhirnya menyentuh batas atas auto reject atau naik 50% di level Rp 550/saham.

Sedangkan saham BLUE diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 2 kali dengan volume 2.000 saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 440.000.


Envy melepaskan sebanyak 600 juta saham baru atau setara dengan 33,33. Perusahaan ini menawarkan harga Rp 370/saham dan memperoleh dana sebesar Rp 222 miliar.

Dana ini sebesar 31,40% akan digunakan untuk kegiatan usaha integrasi informatika, 24,56% untuk keperluan usaha sistem integrasi telekomunikasi dan 2,11% untuk pengembangan.

Porsi lainnya 22,48% untuk pembayaran utang dan 19,09% untuk modal kerja.

Saham BLUE ditawarkan Rp 130/saham dan memperoleh dana hasil penawaran umum senilai Rp 21,84 miliar. Perusahaan ini melepas 168 juta saham ke publik. Saham BLUE juga menyentuh auto reject karena naik hampir 70%.

Dana hasil IPO ini oleh perusahaan akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan memenuhi modal kerja.


(tas) Next Article Sejak Resmi Akuisisi K-Vision, Saham IPTV Telah Melonjak 39%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular