
Indikator Ekonomi Memburuk, Yuan Melemah ke Rp 2.050
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 July 2019 20:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yuan China melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (3/7/19) akibat memburuknya indikator-indikator ekonomi di Negeri Tirai Bambu.
Pada pukul 19:57 WIB, yuan diperdagangkan di kisaran Rp 2.050,67 atau melemah 0,27% di pasar spot mengutip data Refinitiv.
Sentimen positif dari "gencatan senjata" Amerika Serikat dengan China serta dibukanya kembali perundingan dagang telah sirna usai rilis data ekonomi sejak awal pekan. Yang terbaru, indeks aktivitas sektor jasa China versi Caixin menunjukkan pelambatan ekspansi menjadi 52,0 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar 52,7.
Data ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas, sebaliknya di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Rilis Caixin ini melengkapi data Senin lalu yang menunjukkan sektor manufaktur China kembali mengalami kontraksi setelah berekspansi tiga bulan beruntun. Angka indeks manufaktur dirilis sebesar 49,4 untuk bulan Juni turun dari bulan sebelumnya 50,2.
Efeknya mata uang yuan kembali mendekati level terendah enam bulan Rp 2.047,31 yang disentuh pada 25 Juni lalu. Berikut tabel pergerakan yuan melawan rupiah di pasar spot sejak bulan Juni, berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Putusan Sidang MK dan KTT G20 Bikin Yuan Melemah
Pada pukul 19:57 WIB, yuan diperdagangkan di kisaran Rp 2.050,67 atau melemah 0,27% di pasar spot mengutip data Refinitiv.
Sentimen positif dari "gencatan senjata" Amerika Serikat dengan China serta dibukanya kembali perundingan dagang telah sirna usai rilis data ekonomi sejak awal pekan. Yang terbaru, indeks aktivitas sektor jasa China versi Caixin menunjukkan pelambatan ekspansi menjadi 52,0 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar 52,7.
Data ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas, sebaliknya di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Rilis Caixin ini melengkapi data Senin lalu yang menunjukkan sektor manufaktur China kembali mengalami kontraksi setelah berekspansi tiga bulan beruntun. Angka indeks manufaktur dirilis sebesar 49,4 untuk bulan Juni turun dari bulan sebelumnya 50,2.
Efeknya mata uang yuan kembali mendekati level terendah enam bulan Rp 2.047,31 yang disentuh pada 25 Juni lalu. Berikut tabel pergerakan yuan melawan rupiah di pasar spot sejak bulan Juni, berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Putusan Sidang MK dan KTT G20 Bikin Yuan Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular