Ulasan Semester I

Ekonomi Memburuk, Sikap ECB Berubah dan Euro Jadi Jeblok

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 July 2019 18:55
Peluang Pemangkasan Suku Bunga di Semester-II
Foto: Mata Uang Euro. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Isu ECB akan memangkas suku bunga semakin menguat memasuki semester-II 2019, tetapi kinerja euro masih cukup bagus akibat Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diprediksi akan memangkas suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia).

Selama enam bulan ke depan, ECB akan mengumumkan kebijakan moneter empat kali lagi, dan yang terdekat pada 25 Juli nanti. Sempat beredar isu jika ECB akan memangkas suku bunga di bulan ini, tetapi dibantah oleh sumber dari ECB yang tidak mau disebutkan namanya yang diwawancarai oleh Bloomberg.com.



Sumber tersebut mengatakan meski para anggota dewan gubernur setuju untuk bertindak pada 25 Juli jika perekonomian memburuk, mereka lebih memilih mengambil kebijakan baru pada September saat mereka memiliki update kondisi ekonomi untuk mendukung keputusannya.

ECB bulan ini dikatakan hanya akan mengubah bahasa yang digunakan untuk menunjukkan akan ada stimulus yang lebih besar. 

Pernyataan dari sumber tersebut sejalan dengan proyeksi pelaku pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 10 basis poin pada bulan September. Namun beberapa bank memprediksi Draghi dkk akan memangkas suku bunga di bulan ini. 

Commerzbank dan Morgan Stanley memprediksi ECB akan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin di bulan ini. Sementara, HSBC meramal pemangkasan akan dilakukan pada September dan Desember masing-masing 10 basis poin, Goldman Sachs memperkirakan di bulan September 20 basis poin.

Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga melihat ECB akan menggelontorkan kembali quantitative easing (program pembelian aset atau surat berharga), mengutip 
Bloomberg. Arah pergerakan euro di 6 bulan terakhir 2019 akan ditentukan oleh kebijakan apa yang akan diambil ECB berdasarkan data ekonomi yang akan dirilis.

Jika inflasi terus menurun, begitu juga dengan aktivitas bisnis khususnya manufaktur yang menunjukkan kontraksi jangka panjang, maka peluang pemangkasan suku bunga dan quantitative easing ECB semakin menguat, dan euro bisa tertekan lagi. Namun jika The Fed lebih agresif memangkas suku bunga tahun ini, ada peluang euro akan beranjak naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular