
Waduh! Dirut Hingga Komut BWPT Tiba-tiba Mundur, Kenapa?
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 June 2019 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Isinya cukup mengejutkan yakni pengunduran diri Komisaris Utama hingga Direktur Utama.
"Bersama ini kami sampaikan informasi bahwa perseroan menerima surat pengunduran diri Bapak Ali Abbas Badre Alam selaku Komisaris Utama Perseroan, Bapak Andrew Haryono selaku Komisaris Perseroan, dan Bapak Nicolaas B Tirtadinata selaku Direktur Utama Perseroan, masing-masing tanggal 25 Juni 2019," jelas Corporate Secretary BWPT, Satrija Budi Wibawa dalam surat keterbukaan informasi tersebut, Rabu (26/6/2019).
Pengunduran diri tersebut, sambung Satrija, berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
PT Eagle High Plantations Tbk (sebelumnya bernama BW Plantation Tbk) (BWPT) didirikan 06 November 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
BWPT sahamnya terus turun. Hal ini tak bisa dilepaskan dari sentimen negatif kinerja keuangan yang belum pulih dan isu politik di Malaysia, negara asal Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan atau Federal Land Development Authority (Felda), salah satu investor pengendali BWPT.
Mengacu laporan keuangan perusahaan, pendapatan BWPT pada 2018 hanya naik tipis menjadi Rp 3,08 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,05 triliun.
Kendati demikian, perusahaan masih menderita merugi bersih sebesar Rp 446,26 miliar, meskipun berkurang dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 244,73 miliar. Kerugian karena masih adanya rugi penjualan aset, beban bunga, dan kerugian selfish kurs hingga Rp 113,91 miliar.
Eagle High Plantations memiliki total utang US$ 547,4 juta pada 2014 dan total kewajiban mencapai US$ 676,9 juta pada 2016.
(hoi) Next Article Akuisisi BWPT, Felda Berpotensi Rugi Rp 5 T & Keuangan Kacau
"Bersama ini kami sampaikan informasi bahwa perseroan menerima surat pengunduran diri Bapak Ali Abbas Badre Alam selaku Komisaris Utama Perseroan, Bapak Andrew Haryono selaku Komisaris Perseroan, dan Bapak Nicolaas B Tirtadinata selaku Direktur Utama Perseroan, masing-masing tanggal 25 Juni 2019," jelas Corporate Secretary BWPT, Satrija Budi Wibawa dalam surat keterbukaan informasi tersebut, Rabu (26/6/2019).
Pengunduran diri tersebut, sambung Satrija, berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
BWPT sahamnya terus turun. Hal ini tak bisa dilepaskan dari sentimen negatif kinerja keuangan yang belum pulih dan isu politik di Malaysia, negara asal Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan atau Federal Land Development Authority (Felda), salah satu investor pengendali BWPT.
Mengacu laporan keuangan perusahaan, pendapatan BWPT pada 2018 hanya naik tipis menjadi Rp 3,08 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,05 triliun.
Kendati demikian, perusahaan masih menderita merugi bersih sebesar Rp 446,26 miliar, meskipun berkurang dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 244,73 miliar. Kerugian karena masih adanya rugi penjualan aset, beban bunga, dan kerugian selfish kurs hingga Rp 113,91 miliar.
Eagle High Plantations memiliki total utang US$ 547,4 juta pada 2014 dan total kewajiban mencapai US$ 676,9 juta pada 2016.
(hoi) Next Article Akuisisi BWPT, Felda Berpotensi Rugi Rp 5 T & Keuangan Kacau
Most Popular