Akuisisi BWPT, Felda Berpotensi Rugi Rp 5 T & Keuangan Kacau

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
15 April 2019 16:11
Lebih lanjut, meski ada alternatif put option atas transaksi akuisisi Felda, tapi sejumlah syarat dan kondisi harus disepakati.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia -Federal Land Development Authority (Felda) sepertinya harus pasrah merugi sekitar Rp 5 triliun atas transaksi pembelian 37% saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) pada 2016 lalu.

Pasalnya, dengan harga saham BWPT di level Rp 163/unit saham, nilai saham yang dimiliki Felda saat ini hanya Rp 1,9 triliun. Padahal, Felda mengakuisisi saham BWPT dengan harga pembelian di atas US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,99 triliun.

Lebih lanjut, meski ada alternatif put option atas transaksi akuisisi Felda, tapi sejumlah syarat dan kondisi harus disepakati.

Sebagai informasi, put option yang dimaksud, memungkinkan perusahaan milik pemerintah Malaysia itu untuk menjual kembali saham harga pembelian US$ 505,4 juta, bersama dengan biaya bunga tahunan sebesar 6% yang harus ditanggung oleh pihak Indonesia.

Upaya Felda mempersoalkan sertifikasi roundtable of suistainable palm oil (RSPO) BWPT belum mampu menjadi alasan untuk mengeksekusi put option. Hal ini dikarenakan BWPT masih memiliki tenggat untuk mendapatkan sertifikasi RSPO hingga pertengahan 2019.

Di lain pihak, meskipun akhirnya Felda dapat menggunakan hak put option, PT Rajawali Capital International (pemegang saham utama BWPT), nampaknya tidak memiliki kondisi keuangan yang mumpuni untuk membeli ulang saham milik Felda.

"Ketika Kami menyelidiki posisi keuangan Rajawali Capital, (kami menemukan) bahwa perusahaan hanya memiliki aset berwujud dengan nilai bersih sebesar US$ 7,2 juta," ujar Menteri Perekonomian Malaysia Azmin Ali, seperti dikutip dari Bernama.

Kisruh Mantan PM Najib & BWPT
[Gambas:Video CNBC]

Lebih lanjut, Felda tidak dapat mengharapkan adanya suntikan pemasukan dari BWPT. Pasalnya, sepanjang tahun 2018, BWPT kembali mencatatkan kerugian hingga Rp 449,8 miliar.

Alhasil, dengan polemik yang dihadapi Felda, Pemerintah Malaysia sepertinya mau tak mau harus menyuntikkan dana segar untuk mempertahankan kelanjutan bisnis perusahaan.

Azmin mengatakan bahwa Pemerintah Malaysia akan menggelontorkan dana MYR 6,23 miliar atau setara Rp 22 triliun, dilansir Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Emiten Sawit BWPT Jual Dua Anak Usaha Senilai Rp 113 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular