Tiga Hari Tertekan, Saham Summarecon Kembali Diburu Investor

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 June 2019 15:10
Baik investor lokal maupun asing sama-sama membukukan beli bersih (net buy) di pasar reguler.
Foto: Summareconbekasi.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mulai bangkit lagi setelah tertekan dalam tiga hari perdagangan terakhir.

Hingga pukul 15.01 WIB, saham SMRA ditransaksikan pada level harga Rp 1.180/unit atau naik 1,72%. Volume transaksi mencapai 5,83 juta unit saham senilai Rp 6,91 miliar.

Baik investor lokal maupun asing sama-sama membukukan beli bersih (net buy) di pasar reguler. Investor asing hari ini terpantau membukukan net buy senilai Rp 938,41 juta. Sepanjang tahun ini, asing masih net buy senilai Rp 352 miliar pada saham tersebut.

Adanya pemotongan pajak penghasilan (PPh) atas penjualan harga rumah dan apartemen di atas Rp 30 miliar menjadi 1%, membuat investor memburu saham-saham pengembang properti dan bangunan.

Presiden Direktur Summarecon Agung, Adrianto P. Adhi menyatakan, adanya stimulus fiskal itu menjadi katalis positif bagi industri properti yang memang sudah tertekan dalam empat tahun belakangan.

Menurut Adrianto, prospek sektor properti 2019 akan lebih baik dari tahun sebelumnya karena ada harapan gejolak eksternal yang bersumber dari ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China akan mereda dan ekspektasi The Fed yang lebih dovish dengan menurunkan bunga acuan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen, pemerintah juga merelaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) [rumah mewah di bawah Rp 30 miliar]," ungkap Adrianto, saat paparan publik di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/6/2019).

Adapun secara kinerja, penjualan atau marketing sales SMRA hingga bulan Mei'19 mencapai Rp 2 triliun atau setara 50% dari target marketing sales Summarecon tahun ini sebesar Rp 4 triliun.

"Kami optimistis, dengan relaksasi pajak bisa melampui estimasi ini, potensi penurunan suku bunga, kami targetkan marketing sales mencapai lebih dari Rp 4 triliun," kata Lydia Tjio, saat paparan publik di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/6/2019).
(yam/hps) Next Article Proyek Andalan Summarecon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular