Sudah 6 Hari Riyal Terus Ditekan Rupiah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 June 2019 18:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal Arab Saudi (SAR) kembali melemah melawan rupiah. Hingga perdagangan Selasa (25/6/19) riyal sudah tertekan dalam 6 hari berturut-turut.
Rupiah memang sedang menunjukkan keperkasaan sejak pekan lalu, tidak hanya melawan riyal tapi juga dolar Amerika Serikat (AS) dan beberapa mata uang lainnya.
Pada pukul 17:30 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.765 atau melemah 0,11% di pasar spot, mengutip Refinitiv.
Rupiah memang terus mendapat sentimen positif, salah satunya dari Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang pemangkasan suku bunga. Pasar berharap dengan penurunan suku bunga maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih terpacu.
Selain itu Senin kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data neraca perdagangan bulan Mei yang mencatat surplus US$ 210 juta. Ekspor dilaporkan turun 8,99% year-on-year (YoY) menjadi US$ 14,74 miliar, dan impor anjlok 17,71% menjadi US$ 14,53 miliar.
Riyal pada perdagangan hari ini cukup tertekan akibat pelemahan harga minyak mentah. Meski, meski Timur Tengah sedang memanas setelah AS menjatuhkan sanksi ke Iran, namun harga minyak mentah melemah pada hari ini akibat kecemasan akan kemungkinan turunnya permintaan secara global.
Harga minyak jenis Brent melemah 0,6% ke level US$ 64,45 per barel, dan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,38% ke level US$ 57,68 per barel.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika turun berdampak negatif.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan melawan rupiah selama bulan Juni di pasar spot berdasarkan data dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Rupiah memang sedang menunjukkan keperkasaan sejak pekan lalu, tidak hanya melawan riyal tapi juga dolar Amerika Serikat (AS) dan beberapa mata uang lainnya.
Pada pukul 17:30 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.765 atau melemah 0,11% di pasar spot, mengutip Refinitiv.
Rupiah memang terus mendapat sentimen positif, salah satunya dari Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang pemangkasan suku bunga. Pasar berharap dengan penurunan suku bunga maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih terpacu.
Selain itu Senin kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data neraca perdagangan bulan Mei yang mencatat surplus US$ 210 juta. Ekspor dilaporkan turun 8,99% year-on-year (YoY) menjadi US$ 14,74 miliar, dan impor anjlok 17,71% menjadi US$ 14,53 miliar.
Riyal pada perdagangan hari ini cukup tertekan akibat pelemahan harga minyak mentah. Meski, meski Timur Tengah sedang memanas setelah AS menjatuhkan sanksi ke Iran, namun harga minyak mentah melemah pada hari ini akibat kecemasan akan kemungkinan turunnya permintaan secara global.
Harga minyak jenis Brent melemah 0,6% ke level US$ 64,45 per barel, dan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,38% ke level US$ 57,68 per barel.
Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika turun berdampak negatif.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan melawan rupiah selama bulan Juni di pasar spot berdasarkan data dari Refinitiv.
| Tanggal | Kurs Terakhir | Perubahan |
| 6/10/2019 | 3798 | -0.18% |
| 6/11/2019 | 3795 | -0.08% |
| 6/12/2019 | 3793 | -0.05% |
| 6/13/2019 | 3806 | 0.34% |
| 6/14/2019 | 3818 | 0.32% |
| 6/17/2019 | 3820 | 0.05% |
| 6/18/2019 | 3818 | -0.05% |
| 6/19/2019 | 3803 | -0.39% |
| 6/20/2019 | 3780 | -0.60% |
| 6/21/2019 | 3773 | -0.19% |
| 6/24/2019 | 3769 | -0.11% |
| 6/25/2019 | 3765 | -0.11% |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular