
KTT G-20
Suku Bunga, KTT G20, dan Peluang Emas Kembali ke US$1.900
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 June 2019 07:41

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di akhir bulan ini di Tokyo. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menjadi sorotan utama. Dua pimpinan raksasa ekonomi dunia ini dijadwalkan akan bertemu untuk membahas perang dagang yang selama ini semakin berkobar.
Perang dagang antara kedua negara ini menjadi faktor utama pelambatan ekonomi global, termasuk di AS yang berdampak pada sikap dovish The Fed.
Untuk sementara sinyal-sinyal positif akan adanya damai dagang sudah muncul, jika akhirnya terealisasi, perang dagang berakhir, maka perekonomian global bisa jadi akan terakselerasi, dan ada kemungkinan The Fed tidak akan lagi bersikap dovish.
Skenario pertama ini bisa membatalkan peluang naiknya harga emas. Sebaliknya skenario kedua, jika pasca G20 hubungan AS – China malah semakin memanas, logam mulai punya pijakan kuat untuk kembali melompat. Setelah pertemuan Trump – Xi, tentu fokus selanjutnya ke pengumuman kebijakan moneter The Fed 1 Agustus dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan data perangkat FedWatch milik CME Group, The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga (FFR) sebanyak tiga kali di tahun ini yakni pada 21 Juli (1 Agustus waktu Indonesia), September, dan terakhir di bulan Desember.
Jika spekulasi tersebut terjadi, emas akan semakin bersinar. Tingkat suku bunga The Fed untuk jangka panjang akan menjadi penentu langkah emas kembali ke US$ 1.920.
Saat ini, data dari FedWatch menunjukkan di bulan April 2020 probabilitas FFR 1,25% - 1,50% menjadi yang tertinggi, yakni 31,5%. Ini berarti pelaku pasar melihat The Fed akan memangkas suku bunga empat kali masing-masing 25 basis poin dari level saat ini 2,25% - 2,50%.
Namun, semua skenario kenaikan harga emas tersebut bisa buyar jika The Fed pada akhir tidak memangkas suku bunga, atau memangkas namun tidak seagresif spekulasi pasar. Semua tergantung dengan keputusan Jerome Powell, sang pimpinan The Fed dan orang paling berpengaruh di dunia finansial.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm)
Perang dagang antara kedua negara ini menjadi faktor utama pelambatan ekonomi global, termasuk di AS yang berdampak pada sikap dovish The Fed.
Untuk sementara sinyal-sinyal positif akan adanya damai dagang sudah muncul, jika akhirnya terealisasi, perang dagang berakhir, maka perekonomian global bisa jadi akan terakselerasi, dan ada kemungkinan The Fed tidak akan lagi bersikap dovish.
Berdasarkan data perangkat FedWatch milik CME Group, The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga (FFR) sebanyak tiga kali di tahun ini yakni pada 21 Juli (1 Agustus waktu Indonesia), September, dan terakhir di bulan Desember.
Jika spekulasi tersebut terjadi, emas akan semakin bersinar. Tingkat suku bunga The Fed untuk jangka panjang akan menjadi penentu langkah emas kembali ke US$ 1.920.
![]() Sumber: CME Group |
Namun, semua skenario kenaikan harga emas tersebut bisa buyar jika The Fed pada akhir tidak memangkas suku bunga, atau memangkas namun tidak seagresif spekulasi pasar. Semua tergantung dengan keputusan Jerome Powell, sang pimpinan The Fed dan orang paling berpengaruh di dunia finansial.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm)
Pages
Most Popular