
B20 Bikin TBLA Genjot Produksi di 2019
Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 June 2019 19:34

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) tahun ini akan meningkatkan produksi biodieselnya hingga 200 ribu ton di tahun ini, lebih tinggi dari 138 ribu ton yang berhasil direalisasikan sepanjang 2018. Kenaikan produksi ini dirancang untuk mendukung ekspansi ekspor produk ini ke dua negara tujuan baru.
Wakil Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Sudarmoni Tasmin mengatakan perusahaan sedang menjajaki dua pasar tujuan ekspor baru ke Thailand dan Vietnam mulai tahun ini. Setelah sebelumnya penjualan biodiesel hanya berfokus ke Pertamina dan ekspor ke China.
"Akhir tahun lalu produksi biodiesel 138 ribu ton, naik tinggi dari 2017 masih 50 ribu ton, ini didorong oleh (kebijakan) B20. Di tahun ini bisa mendekati 200 ribu ton karena jual ke Pertaina dan juga ekspor ke China. Sedang jajaki juga ke Thailand dan Vietnam," kata Sudarmo di Hotel Gran Melia, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Perusahaan yang dibawahi Grup Sungai Budi Group (SBG) ini makin serius untuk menggarap produk biodiesel ini. Tahun ini anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang dianggarkan senilai Rp 600 miliar-Rp 700 miliar yang sebagian besar kebutuhannya untuk membiayai penambahan mesin produksi bahan baku biodiesel.
Produksi crude palm oil (CPO) juga ditargetkan dapat meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya dengan ekspektasi kondisi harga komoditas ini juga kembali membaik di paruh kedua tahun ini.
(gus) Next Article Astra Agro Soroti Kebijakan B20, Apa Dampaknya ke Petani?
Wakil Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Sudarmoni Tasmin mengatakan perusahaan sedang menjajaki dua pasar tujuan ekspor baru ke Thailand dan Vietnam mulai tahun ini. Setelah sebelumnya penjualan biodiesel hanya berfokus ke Pertamina dan ekspor ke China.
Perusahaan yang dibawahi Grup Sungai Budi Group (SBG) ini makin serius untuk menggarap produk biodiesel ini. Tahun ini anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang dianggarkan senilai Rp 600 miliar-Rp 700 miliar yang sebagian besar kebutuhannya untuk membiayai penambahan mesin produksi bahan baku biodiesel.
Produksi crude palm oil (CPO) juga ditargetkan dapat meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya dengan ekspektasi kondisi harga komoditas ini juga kembali membaik di paruh kedua tahun ini.
(gus) Next Article Astra Agro Soroti Kebijakan B20, Apa Dampaknya ke Petani?
Most Popular