Astra Agro Soroti Kebijakan B20, Apa Dampaknya ke Petani?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 April 2019 16:16
Manajemen Astra Agro menyoroti transisi penggunaan bahan bakar nabati untuk campuran solar (B20).
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyebutkan penyerapan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk produksi B20 berhasil mengangkat harga jual komoditas perkebunan ini.

Namun, manajemen Astra Agro menyoroti transisi penggunaan bahan bakar nabati untuk campuran solar (B20) dengan komposisi lebih tinggi ini seharusnya bisa dilakukan dengan lebih hati-hati.

Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan pemerintah harus berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan ini, sebab jika dilakukan dengan tergesa-gesa akan berdampak negatif di pasar.


"Dari itu kita belajar hati-hati rolling B30 dan B100 absorpsi [pemisahan zat] bagus tapi kalau handling tidak bagus kita harus hati-hati kalau tidak siap jangan terlalu banyak gerakan karena efeknya negatif, kalau market tidak siap nanti drop," kata Santosa di Menara Astra, Senin (15/4), usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Terlebih lagi, menurut dia, Indonesia akan kebanjiran pasokan CPO dalam 7 tahun ke depan mengingat pertumbuhan penanaman sawit yang masih berjalan sampai saat ini.

"Kalau tidak ada pasar, demand-nya nanti petani sengsara kalau jual dengan harga wajar mereka kena dampaknya," imbuh dia.

Kebijakan mencampur 20% minyak sawit ke bahan bakar solar atau belakangan dikenal B20, mulai diterapkan per 1 September 2018 oleh pemerintah Indonesia.

Kebijakan B20 ditujukan untuk menekan impor BBM yang kian membengkak. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis pemberlakuan B20 ini mampu membuat negara menghemat hingga belasan triliun rupiah, karena impor solar berkurang.

Setelah mengimplementasikan B20, pemerintah kini tengah menyiapkan uji coba penggunaan B30 pada kendaraan darat.

Simak ulasan Indonesia butuh pasar baru CPO.
[Gambas:Video CNBC]


(tas) Next Article Ukur Dampak Diskriminasi Sawit RI oleh UE Pada Kinerja AALI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular