Asing Masuk, Saham Bali United Kena Auto Reject Lagi

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 June 2019 10:26
Saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), kembali kena auto reject atas.
Foto: Ipo Bali United (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten klub sepak bola pertama yang merumput di bursa saham Indonesia, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), kembali kena auto reject atas (ARA) setelah menguat ke batas atas 25% pada perdagangan Selasa ini (18//6/2019) dan terhenti di level Rp 370/saham.

Penguatan ini melanjutkan ARA yang juga dialami pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin yang menguat hingga 69,14% ke Rp 296/saham dari harga perdana Rp 175/saham.

Data perdagangan pukul 10.05 WIB mencatat, saham BOLA naik 25% di level Rp 370/saham sesaat setelah dibuka. Nilai transaksi hanya mencapai Rp 1,60 miliar dan volume perdagangan 4,31 juta saham. Data perdagangan BEI menunjukkan, investor asing sudah masuk Rp 27,63 miliar di pasar negosiasi dan tunai dalam 2 hari perdagangan ini.


Artinya dari harga perdana Rp 175/saham, saham Bali United sudah melesat 111,43%.

Selama ini, sistem auto rejection di bursa diatur dengan batasan maksimal naik dan turun dalam sehari sebesar 35% bagi saham dengan rentang harga Rp 50-Rp 200, sebesar 25% bagi saham dengan rentang Rp 200-Rp 5.000, dan 20% bagi saham dengan rentang harga di atas Rp5.000.
 Berbeda dengan saat listing perdana, berlaku dua kali lipatnya.

Saat penawaran saham perdana atau IPO (initial public offering) Bali United menawarkan sebanyak 2 miliar atau 33,33%.

Dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp 350 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia.

Dana ini akan digunakan untuk belanja modal seperti pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi dan ekspansi outlet Bali United Store.


Kegiatan utama perusahaan saat ini dibagi dalam tiga segmen, mencakup manajemen klub sepak bola profesional, sport agency dan kafe atau restoran.

Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang dimiliki oleh Pieter Tanuri ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 119,42% year-on-year (YoY) menjadi Rp 115,2 miliar. Pendapatan tahun lalu dapat tumbuh fantastis karena ada peningkatan harga tiket yang naik hampir 43% menjadi Rp 50.000.

Simak ulasan listing saham Bali United.
[Gambas:Video CNBC]

(miq) Next Article Pieter Tanuri Cicil Jual Saham Bali United, Dapat Berapa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular