Auto Reject di Bursa, Begini Kinerja Bali United di Lapangan

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 June 2019 15:05
Terlepas dari kinerja keuangan klub/perusahaan, bagaimana performa Bali United di lapangan bola?
Foto: Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, markas Bali United (dok. baliutd.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk telah menoreh sejarah baru pada industri sepak bola Tanah Air.  Pasalnya, induk usaha kesebelasan Bali United tersebut merupakan emiten klub sepakbola pertama yang melantai bursa di Indonesia.

Mulai hari Senin (17/6/2019) masyarakat luas, baik Warga Negara Indonesia (WNI), maupun Warga Negara Asing (WNA) dapat dengan bebas memperjualbelikan saham emiten dengan kode BOLA.

Dengan demikian, mulai kini Bali United punya dua medan tempur, yaitu lantai bursa dan lapangan rumput (atau serupa rumput). Lalu bagaimana performa Bali United di lapangan bola?

Setidaknya dalam dua tahun terakhir, setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai aktif kembali, kinerja kesebelasan tersebut masih belum paten.

Pada musim pertandingan tahun 2017, Bali United mampu mencatat prestasi yang gemilang di Liga 1. Meskipun hanya berada di posisi runner-up setidaknya jumlah gol yang berhasil dicetak Bali United melampaui sang juara, Bhayangkara FC.

Dalam 34 kali pertandingan yang digeluti, Bali United mencetak gol sebanyak 76 kali. Sementara Bhayangkara FC hanya 61 kali. Pun jumlah poin Bali United sama dengan Bhayangkara FC, yakni 68.

Kala itu hampir separuh dari gol Bali United dicetak oleh penyerang dengan kewarganegaraan Belanda, Sylvano Comvalius. Dirinya mampu menembus pertahanan kiper lawan sebanyak 37 kali.

Namun masa indah ini tidak berlangsung lama. Sebab pada musim pertandingan tahun 2018, kesebelasan harus turun ke peringkat sebelas, anjlok hingga sembilan peringkat dari musim sebelumnya.

Dari 34 pertandingan, hanya 12 kali saja Bali United bisa meraih kemenangan. Jumlah gol pun terpangkas hingga tinggal 48 kali saja.

Mungkin salah satu penyebabnya adalah hengkangnya Comvelius dari klub. Dikabarkan karena tidak ada kesepakatan kontrak dengan manajemen, klub memutuskan untuk melepas Comvelius mulai November 2017.

Alhasil tidak ada lagi pemain yang mampu menjadi mesin gol. Bahkan Irfan Bachdim yang pada tahun 2017 mampu menyumbang 10 gol saja hanya mampu satu kali membobol gawang lawan sepanjang musim 2018.

Kini, performa Bali United di lapangan hijau kemungkinan besar akan lebih disoroti banyak orang, mengingat erat kaitannya dengan pergerakan harga saham perusahaan.

Untungnya musim 2019 ini, klub masih berada di posisi podium 2, dengan jumlah kemenangan 3 kali dari 3 pertandingan. Masih ada kesempatan bagi klub untuk menunjukkan performa yang ciamik. Kali ini, bukan hanya bagi penggemarnya dan pemilik klub, tetapi bagi para investor bursa.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/taa) Next Article Bali United Melantai di Bursa, Begini Sejarah Sepak Bola RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular