Perbankan Turunkan Target Kredit Jadi 9-11%, Ada Apa?

Yanurisa Ananta & Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
17 June 2019 19:39
Perbankan tampaknya tidak terlalu optimistis pada tahun 2019. Buktinya perbankan merevisi ke bawah target penyaluran kredit untuk tahun ini.
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat berdiskusi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perbankan tampaknya tidak terlalu optimistis pada tahun 2019. Buktinya perbankan merevisi ke bawah target penyaluran kredit untuk tahun ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal tahun ini target penyaluran kredit perbankan mencapai 10-12% atau setara Rp 559 triliun. Namun perbankan merevisi target penyaluran kredit menjadi 9-11% atau setara Rp 538 triliun.

Perbankan Turunkan Target Kredit Jadi 9-11%, Ada Apa?Foto: OJK Outlook (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)

Untuk dana pihak ketiga (DPK) juga direvisi. Jika awal tahun targetnya 8%-10% atau setara Rp 482 triliun maka setelah revisi tengah tahun targetnya menjadi 7-9% atau setara Rp 414 triliun.

Tahun depan, OJK memprediksi kredit perbankan akan tumbuh 12-16% menjadi Rp 771-875 triliun. DPK ditargetkan tumbuh 10-13% menjadi Rp 602-709 triliun.


Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan revisi RBB yang dilakukan perbankan terkait banyak hal, termasuk kondisi perbankan.

"Ada beberapa bank yang mixed lah permasalahannya. Karena trade war sehingga mungkin masih nunggu bagaimana dampaknya. Tapi dengan kondisi terakhir mestinya optimistis. Karena kalau revisi terakhir pasti dapat batas atasnya. Tapi masih dobel digit lah. Asumsi sekarang kan 11,05%. Terakhir masih dobel digit," ujar Wimboh Santoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Wimboh Santoso menambahkan masalah penurunan DPK akan teratasi bila sudah banyak portofolio inflow.

"Sekarang kan cadangan devisa masih US$ 24 miliar. Belum kembali seperti sebelum turun di mana dulu pernah US$ 31 miliar. Itu adalah karena portofolio inflow-nya banyak jadi sekarang kan US$24 milia. Tunggu sampai naik, DPK akan bareng," jelas Wimboh.


(roy/roy) Next Article Analisis Ketangguhan Tingkat Suku Bunga Perbankan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular