
Terus Akuisisi, Saham BCA Sudah Diborong Asing Rp 1,3 T
tahir saleh, CNBC Indonesia
17 June 2019 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menguat kendati tipis pada perdagangan sesi I Senin (17/6/2019). Namun, saham BBCA berada di urutan pertama daftar saham dengan pembelian asing (net buy) terbesar hari ini.
Data perdagangan menunjukkan, saham BBCA dibeli asing mencapai Rp 73,09 miliar pada sesi I, dengan nilai transaksi Rp 115,72 miliar dan volume perdagangan 3,98 juta saham. Harga sahamnya hanya naik tipis 0,09% di level Rp 29.025/saham pada sesi I ini.
Pekan lalu, saham BBCA dibeli asing mencapai Rp 399 miliar di semua pasar, sementara sejak awal tahun hingga Senin ini (year to date) tercatat net buy mencapai Rp 1,34 triliun di semua pasar dengan kapitalisasi pasar Rp 715,61 triliun, market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Investor tampaknya terus mengapresiasi kinerja bank swasta ini karena performa keuangan yang naik tiap tahun dan meyakinkan.
Dalam lima tahun terakhir, Tim Riset CNBC Indonesia mencatat, rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan tercatat sebesar 8,56% per tahun. Jika dihitung dalam lima tahun terakhir, setiap hari BCA bisa membukukan laba sebesar Rp 57,14 miliar.
Selain itu, rencana aksi korporasi BBCA yang terus terjadi juga mengerek ekspektasi saham ini. Setelah akuisisi PT Bank Royal Indonesia, BCA masih berencana mencaplok satu bank lagi.
"Tentunya kita punya rencana (akuisisi), yang kami dengar tidak hanya satu, tapi ada satu lagi," ujar Direktur BCA Santoso ketika ditemui dalam acara Halal Bihalal BI dan OJK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Santoso menambahkan aksi korporasi ini belum diumumkan ke publik karena masih dalam proses dan dipersiapkan dengan baik.
"Kami buka wacana untuk [akuisisi] satu lagi. Banknya belum tahu. Ini bagian dari konsolidasi," jelas Santoso. "[Akuisisinya] bisa tahun ini, kalau enggak bisa tahun depan. Tapi itu semua sudah dalam rencana kami."
Simak rencana BCA di Bank Royal.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Sikap Bos BCA, Tukang Becak Bobol Tabungan Nasabah Rp345 Juta
Data perdagangan menunjukkan, saham BBCA dibeli asing mencapai Rp 73,09 miliar pada sesi I, dengan nilai transaksi Rp 115,72 miliar dan volume perdagangan 3,98 juta saham. Harga sahamnya hanya naik tipis 0,09% di level Rp 29.025/saham pada sesi I ini.
Pekan lalu, saham BBCA dibeli asing mencapai Rp 399 miliar di semua pasar, sementara sejak awal tahun hingga Senin ini (year to date) tercatat net buy mencapai Rp 1,34 triliun di semua pasar dengan kapitalisasi pasar Rp 715,61 triliun, market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Investor tampaknya terus mengapresiasi kinerja bank swasta ini karena performa keuangan yang naik tiap tahun dan meyakinkan.
Dalam lima tahun terakhir, Tim Riset CNBC Indonesia mencatat, rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan tercatat sebesar 8,56% per tahun. Jika dihitung dalam lima tahun terakhir, setiap hari BCA bisa membukukan laba sebesar Rp 57,14 miliar.
Selain itu, rencana aksi korporasi BBCA yang terus terjadi juga mengerek ekspektasi saham ini. Setelah akuisisi PT Bank Royal Indonesia, BCA masih berencana mencaplok satu bank lagi.
"Tentunya kita punya rencana (akuisisi), yang kami dengar tidak hanya satu, tapi ada satu lagi," ujar Direktur BCA Santoso ketika ditemui dalam acara Halal Bihalal BI dan OJK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Santoso menambahkan aksi korporasi ini belum diumumkan ke publik karena masih dalam proses dan dipersiapkan dengan baik.
"Kami buka wacana untuk [akuisisi] satu lagi. Banknya belum tahu. Ini bagian dari konsolidasi," jelas Santoso. "[Akuisisinya] bisa tahun ini, kalau enggak bisa tahun depan. Tapi itu semua sudah dalam rencana kami."
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Sikap Bos BCA, Tukang Becak Bobol Tabungan Nasabah Rp345 Juta
Most Popular