
Bos BCA: Bank Royal Kemungkinan Dimerger ke BCA Syariah
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 June 2019 16:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca merampungkan akuisisi Bank Royal, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberi sinyal bakal melebur (merger) Bank Royal dengan anak usahanya BCA Syariah.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di sala acara Halalbihalal bersama media. Ia mengatakan, perseroan baru akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni mendatang untuk meminta persetujuan terkait akusisi seluruh saham Bank Royal dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
Dikatakan Jahja, transaksi akuisisi senilai Rp 1 triliun tersebut, kata Jahja pada awalnya untuk mengembangkan lini bisnis digital Bank BCA, namun ternyata perseroan sudah bisa mengembangkan layanan digital tanpa harus membentuk unit bank baru.
"Semula memang mau ke digital, tapi ternyata kan Anda lihat sendiri di BCA kita sudah kembangkan digital ternyata bisa. Tadinya dulu kita beranggapan BCA kalau kita ubah ke digital banyak nasabah yang konvensional komplain, ternyata tidak juga, kita create produk-produk digital itu enggak menghapuskan yang lama," kata Jahja, Rabu (12/6/2019) di Hotel Kempinski, Jakarta.
"Belum dipastikan, kemungkinan besar nambah bank syariah, ke BCA Syariah. Bisa dimerger ke depannya," kata Jahja, Rabu (12/6/2019) di Hotel Kempinski, Jakarta.
Jahja menambahkan, perusahaan juga berencana menambah modal sebesar Rp 800 miliar untuk BCA Syariah pada semester kedua tahun ini. Dana itu akan dipakai untuk pengembangan bisnis BCA Syariah termasuk ekspansi cabang.
Namun, rencana merger Bank Royal ke BCA Syariah, imbuh Jahja tidak akan bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini, pasalnya perusahaan dengan kode saham BBCA itu masih membehani kinerja keuangan Bank Royal. "Tunggu Bank Royal stabil dan profit dulu baru di-merger. Saya rasa tidak bisa tahun ini," ungkapnya.
Mengenai rencana mengakuisisi bank setelah Bank Royal, sayangnya Jahja enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut. "Belum, no comment dulu deh," kata dia.
(roy/roy) Next Article Selangkah lagi, BBCA Akan Akuisisi Bank Lain
Hal itu disampaikan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di sala acara Halalbihalal bersama media. Ia mengatakan, perseroan baru akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni mendatang untuk meminta persetujuan terkait akusisi seluruh saham Bank Royal dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
Dikatakan Jahja, transaksi akuisisi senilai Rp 1 triliun tersebut, kata Jahja pada awalnya untuk mengembangkan lini bisnis digital Bank BCA, namun ternyata perseroan sudah bisa mengembangkan layanan digital tanpa harus membentuk unit bank baru.
![]() |
"Belum dipastikan, kemungkinan besar nambah bank syariah, ke BCA Syariah. Bisa dimerger ke depannya," kata Jahja, Rabu (12/6/2019) di Hotel Kempinski, Jakarta.
Jahja menambahkan, perusahaan juga berencana menambah modal sebesar Rp 800 miliar untuk BCA Syariah pada semester kedua tahun ini. Dana itu akan dipakai untuk pengembangan bisnis BCA Syariah termasuk ekspansi cabang.
Namun, rencana merger Bank Royal ke BCA Syariah, imbuh Jahja tidak akan bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini, pasalnya perusahaan dengan kode saham BBCA itu masih membehani kinerja keuangan Bank Royal. "Tunggu Bank Royal stabil dan profit dulu baru di-merger. Saya rasa tidak bisa tahun ini," ungkapnya.
Mengenai rencana mengakuisisi bank setelah Bank Royal, sayangnya Jahja enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut. "Belum, no comment dulu deh," kata dia.
(roy/roy) Next Article Selangkah lagi, BBCA Akan Akuisisi Bank Lain
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular