
Sentimen KPK Mulai Berlalu, Saham Gajah Tunggal Menggeliat
tahir saleh, CNBC Indonesia
17 June 2019 10:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mulai menggeliat pada awal perdagangan Senin ini (17/6/2019). Ini setelah pekan lalu kinerja saham itu tercatat minus hingga 2,92% karena tertekan sentimen negatif kasus hukum Sjamsul Nursalim.
Data perdagangan menunjukkan, pada pukul 10.19 WIB, saham GJTL naik 1,53% di level Rp 665/saham, dengan nilai transaksi Rp 1,72 miliar dengan volume perdagangan 2,57 juta saham.
Meski demikian dalam 3 bulan terakhir, saham perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Sjamsul Nursalim ini anjlok 13% dan asing keluar hingga Rp 25 miliar pada periode ini.
Dalam risetnya 17 Juni ini, PT Binaartha Sekuritas juga memasukkan saham GJTL dalam rekomendasi sahamnya.
"Tingkat RoE [return on equity] 10,98% PER [price to earnings] 3,44 kali, EPS [earnings per share] 193,08, PBV [price to book value] 0,38 kali. Terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level Rp 645-655, dengan target harga secara bertahap di level Rp 675, Rp 690 dan Rp 700. Level tahanan bawah atau support yakni Rp 645 dan Rp 635," tulis Binaartha.
Senin 10 Juni pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sjamsul beserta istrinya Itjih Nursalim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Penetapan status Sjamsul dan istrinya ini merupakan pengembangan dari kasus BLBI dengan tersangka Syafruddin Arsyad Tumenggung, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang telah divonis bersalah.
BLBI sendiri adalah skema bantuan atau pinjaman yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas saat terjadi krisis moneter tahun 1998 di Indonesia.
Sjamsul tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 36 versi Forbes 2018, dengan kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Selain Gajah Tunggal, pria bernama China, Liem Tjoen Ho ini juga tercatat mendirikan perusahaan ritel fesyen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun 2018, pendapatan Gajah Tunggal mencapai Rp 15,35 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 14,15 triliun. Perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 74,56 miliar dari sebelumnya di tahun 2017 yang laba bersih Rp 45 miliar.
Pada kuartal I-2019, pendapatan Gajah Tunggal naik menjadi Rp 4,04 triliun dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 3,86 triliun, dengan catatan laba bersih Rp 168,96 miliar dari sebelumnya laba Rp 51,78 miliar.
Mengacu laporan keuangan audit 2018 Gajah Tunggal, memang tak ada nama Sjamsul di daftar kepemilikan langsung saham perusahaan. Per akhir Desember 2018, saham mayoritas GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,5%, sementara sisanya Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan 40,50% sisanya milik investor publik.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Lo Kheng Hong Koleksi GJTL, Apa Benar Masih Murah & Menarik?
Data perdagangan menunjukkan, pada pukul 10.19 WIB, saham GJTL naik 1,53% di level Rp 665/saham, dengan nilai transaksi Rp 1,72 miliar dengan volume perdagangan 2,57 juta saham.
Meski demikian dalam 3 bulan terakhir, saham perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Sjamsul Nursalim ini anjlok 13% dan asing keluar hingga Rp 25 miliar pada periode ini.
Dalam risetnya 17 Juni ini, PT Binaartha Sekuritas juga memasukkan saham GJTL dalam rekomendasi sahamnya.
"Tingkat RoE [return on equity] 10,98% PER [price to earnings] 3,44 kali, EPS [earnings per share] 193,08, PBV [price to book value] 0,38 kali. Terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level Rp 645-655, dengan target harga secara bertahap di level Rp 675, Rp 690 dan Rp 700. Level tahanan bawah atau support yakni Rp 645 dan Rp 635," tulis Binaartha.
Senin 10 Juni pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sjamsul beserta istrinya Itjih Nursalim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Penetapan status Sjamsul dan istrinya ini merupakan pengembangan dari kasus BLBI dengan tersangka Syafruddin Arsyad Tumenggung, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang telah divonis bersalah.
BLBI sendiri adalah skema bantuan atau pinjaman yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas saat terjadi krisis moneter tahun 1998 di Indonesia.
Sjamsul tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 36 versi Forbes 2018, dengan kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Selain Gajah Tunggal, pria bernama China, Liem Tjoen Ho ini juga tercatat mendirikan perusahaan ritel fesyen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun 2018, pendapatan Gajah Tunggal mencapai Rp 15,35 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 14,15 triliun. Perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 74,56 miliar dari sebelumnya di tahun 2017 yang laba bersih Rp 45 miliar.
Mengacu laporan keuangan audit 2018 Gajah Tunggal, memang tak ada nama Sjamsul di daftar kepemilikan langsung saham perusahaan. Per akhir Desember 2018, saham mayoritas GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,5%, sementara sisanya Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan 40,50% sisanya milik investor publik.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Lo Kheng Hong Koleksi GJTL, Apa Benar Masih Murah & Menarik?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular