
Aset Sjamsul Nursalim Diburu, Asing Lepas Saham GJTL Rp 41 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
13 June 2019 12:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) masih melanjutkan tren koreksi sejak Selasa pekan ini setelah pada perdagangan sesi I Kamis ini (13/6/2019) saham emiten yang didirikan oleh pengusaha Sjamsul Nursalim ini melemah lagi 0,77% di level Rp 645/saham.
Sentimen kasus dugaan korupsi yang menyeret Sjamsul Nursalim di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya mempengaruhi investor untuk melego saham pabrikan ban GT Radial dan IRC ini.
Jika dihitung sejak Senin ini (10/6), maka koreksi saham GJTL sudah mencapai 5,8% setelah pada Kamis ini sahamnya berada di level Rp 645/saham. Dalam setahun terakhir, saham GJTL minus 20,37%. Harga sahamnya belum mampu menembus rekor tertinggi tahun ini Rp 820/saham yang sempat dicatat pada akhir 26 Februari lalu. Level terendah yani Rp 620/saham yang dicatatkan pada 17 Mei 2019.
Investor asing, menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesia, sudah melego saham GJTL senilai Rp 1,56 miliar di pasar reguler dalam sepekan terakhir perdagangan dan secara tahun berjalan atau year to date asing lepas Rp 40,81 miliar.
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun 2018, pendapatan Gajah Tunggal mencapai Rp 15,35 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 14,15 triliun. Laba bersih komprehensif entitas induk tercatat Rp 186,36 miliar, dari sebelumnya rugi bersih di 2017 Rp 141,29 miliar.
Adapun perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 74,56 miliar dari sebelumnya di tahun 2017 yang laba bersih Rp 45 miliar.
Mengacu laporan keuangan audit 2018 Gajah Tunggal, memang tak ada nama Sjamsul di daftar kepemilikan langsung saham perusahaan. Per akhir Desember 2018, saham mayoritas GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,5%, sementara sisanya Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan 40,50% sisanya milik investor publik.
Sentimen negatif soal Sjamsul menguat setelah KPK menegaskan sudah menemukan sejumlah aset milik Sjamsul Nursalim dan istri Itjih Nursalim, tersangka dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Pelacakan aset ini dilakukan terkait upaya pengembalian kerugian keuangan negara.
"Kami sudah menemukan aset-aset yang diduga milik atau terafiliasi dengan tersangka. Tapi secara lebih rinci tentu kami belum bisa menyampaikan karena proses penyidikan tersebut masih berjalan," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (12/6/2019).
Sjamsul tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 36 versi Forbes 2018, dengan kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Selain Gajah Tunggal, pria bernama China, Liem Tjoen Ho ini juga tercatat mendirikan perusahaan ritel fesyen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
(tas/hps) Next Article Apakah Sjamsul Nursalim Masih Kendalikan Gajah Tunggal?
Sentimen kasus dugaan korupsi yang menyeret Sjamsul Nursalim di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya mempengaruhi investor untuk melego saham pabrikan ban GT Radial dan IRC ini.
Jika dihitung sejak Senin ini (10/6), maka koreksi saham GJTL sudah mencapai 5,8% setelah pada Kamis ini sahamnya berada di level Rp 645/saham. Dalam setahun terakhir, saham GJTL minus 20,37%. Harga sahamnya belum mampu menembus rekor tertinggi tahun ini Rp 820/saham yang sempat dicatat pada akhir 26 Februari lalu. Level terendah yani Rp 620/saham yang dicatatkan pada 17 Mei 2019.
Investor asing, menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesia, sudah melego saham GJTL senilai Rp 1,56 miliar di pasar reguler dalam sepekan terakhir perdagangan dan secara tahun berjalan atau year to date asing lepas Rp 40,81 miliar.
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun 2018, pendapatan Gajah Tunggal mencapai Rp 15,35 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 14,15 triliun. Laba bersih komprehensif entitas induk tercatat Rp 186,36 miliar, dari sebelumnya rugi bersih di 2017 Rp 141,29 miliar.
Adapun perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 74,56 miliar dari sebelumnya di tahun 2017 yang laba bersih Rp 45 miliar.
Mengacu laporan keuangan audit 2018 Gajah Tunggal, memang tak ada nama Sjamsul di daftar kepemilikan langsung saham perusahaan. Per akhir Desember 2018, saham mayoritas GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,5%, sementara sisanya Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan 40,50% sisanya milik investor publik.
Sentimen negatif soal Sjamsul menguat setelah KPK menegaskan sudah menemukan sejumlah aset milik Sjamsul Nursalim dan istri Itjih Nursalim, tersangka dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Pelacakan aset ini dilakukan terkait upaya pengembalian kerugian keuangan negara.
"Kami sudah menemukan aset-aset yang diduga milik atau terafiliasi dengan tersangka. Tapi secara lebih rinci tentu kami belum bisa menyampaikan karena proses penyidikan tersebut masih berjalan," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (12/6/2019).
Sjamsul tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 36 versi Forbes 2018, dengan kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Selain Gajah Tunggal, pria bernama China, Liem Tjoen Ho ini juga tercatat mendirikan perusahaan ritel fesyen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
![]() |
(tas/hps) Next Article Apakah Sjamsul Nursalim Masih Kendalikan Gajah Tunggal?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular