
Berjaya di Awal, Ini Nasib Rupiah vs Mata Uang Utama Sepekan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 June 2019 20:40

Poundsterling Inggris
Mata uang Inggris ini menjadi yang paling menderita menghadapi rupiah pekan ini, di hari Senin saja sudah dibuat melemah 0,44%. Kinerja pound memang sedang buruk di pekan ini akibat isu politik di Inggris.
Boris Johnson menjadi kandidat kuat perdana menteri Inggris yang baru, ia merupakan tokoh euroskeptik dan risiko terjadinya Hard Brexit semakin besar. Sepanjang pekan ini rupiah berhasil menguat 0,4% melawan poundsterling, sekali lagi penguatan bisa lebih besar seandainya dua hari terakhir rupiah bisa bertahan.
Yen Jepang
Menyandang status safe haven maka wajar jika yen mampu menaklukkan rupiah di pekan ini. Tetapi yen sempat dibuat melemah tiga hari berturut-turut di awal pekan.
Memanasnya situasi di Timur Tengah setelah adanya ledakan dua kapal tanker, dan AS menuduh Iran yang menyerang kapal-kapal tersebut. Yen pun kembali berjaya, belum lagi data-data ekonomi dari Indonesia yang mengecewakan, membuat rupiah melemah 0,33%.
Franc Swiss
Meski menyandang status safe haven seperti yen, namun franc harus bertekuk lutut di hadapan rupiah di pekan ini setelah dibuat melemah selama Senin – Rabu. Pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Swiss pada hari Kamis (13/6/19) belum banyak membantu franc membalikkan keadaan. Sepanjang pekan ini rupiah berhasil menguat 0,39%.
Yuan China
Pada hari Senin, rupiah sempat menekan turun yuan sebesar 0,75% hingga ke level terendah sejak 8 Januari 2019. Namun setelahnya Mata Uang Tiongkok ini perlahan mulai bangkit, bahkan mencatat masing-masing 0,28% dalam dua hari terakhir.
Mata uang Inggris ini menjadi yang paling menderita menghadapi rupiah pekan ini, di hari Senin saja sudah dibuat melemah 0,44%. Kinerja pound memang sedang buruk di pekan ini akibat isu politik di Inggris.
Boris Johnson menjadi kandidat kuat perdana menteri Inggris yang baru, ia merupakan tokoh euroskeptik dan risiko terjadinya Hard Brexit semakin besar. Sepanjang pekan ini rupiah berhasil menguat 0,4% melawan poundsterling, sekali lagi penguatan bisa lebih besar seandainya dua hari terakhir rupiah bisa bertahan.
Menyandang status safe haven maka wajar jika yen mampu menaklukkan rupiah di pekan ini. Tetapi yen sempat dibuat melemah tiga hari berturut-turut di awal pekan.
Memanasnya situasi di Timur Tengah setelah adanya ledakan dua kapal tanker, dan AS menuduh Iran yang menyerang kapal-kapal tersebut. Yen pun kembali berjaya, belum lagi data-data ekonomi dari Indonesia yang mengecewakan, membuat rupiah melemah 0,33%.
Franc Swiss
Meski menyandang status safe haven seperti yen, namun franc harus bertekuk lutut di hadapan rupiah di pekan ini setelah dibuat melemah selama Senin – Rabu. Pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Swiss pada hari Kamis (13/6/19) belum banyak membantu franc membalikkan keadaan. Sepanjang pekan ini rupiah berhasil menguat 0,39%.
Yuan China
Pada hari Senin, rupiah sempat menekan turun yuan sebesar 0,75% hingga ke level terendah sejak 8 Januari 2019. Namun setelahnya Mata Uang Tiongkok ini perlahan mulai bangkit, bahkan mencatat masing-masing 0,28% dalam dua hari terakhir.
Dalam sepekan ini, rupiah yang awalnya berjaya melawan yuan harus berakhir di zona merah, melemah sebesar 0,19%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular