
Analisis Teknikal
Sekarang Masih Melemah, Apakah Rupiah Bisa Balik Arah?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 June 2019 12:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dua hari terakhir rupiah berhasil mencetak penguatan tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) jelang akhir perdagangan. Apakah hal yang sama bisa terulang hari ini?
Pada hari ini, Kamis (13/6/19), pola tersebut sepertinya sulit terulang. Sejak awal perdagangan rupiah belum sempat ke zona hijau, berbeda dengan dua hari terakhir yang mengawali perdagangan dengan menguat.
Mengutip kuotasi investing.com, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.280 pada pukul 11:30 WIB.
Sebelum hari ini, rupiah sudah menguat empat hari perdagangan beruntun, dengan total penguatan 1,15%. Hal tersebut tentunya memicu aksi ambil untung atau profit taking. Apalagi situasi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian yang cukup tinggi jelang KTT G20 di Jepang akhir bulan ini.
Jika Presiden China Xi Jinping tidak hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor baru yang tentunya akan memicu perang dagang yang lebih besar.
Selain itu kebutuhan dolar jelang akhir kuartal-II biasanya akan meningkat untuk berbagai keperluan korporasi. Hal tersebut juga bisa menekan rupiah, sehingga sulit untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Analisis Teknikal
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) memasuki area negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau tekanan turun bagi dolar. Namun tekanan tersebut terlihat mulai mereda.
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam). Sementara indikator Stochastic yang memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Resisten (tahanan atas) Rp 14.255 kembali ditembus, dan kini menjadi support (tahanan bawah). Selama tidak kembali ke bawah support rupiah berpeluang melemah ke area Rp 14.300. Pelemahan rupiah kemungkinan terbatas di area tersebut dan ada peluang memangkas pelemahan.
Sebaliknya jika support kembali ditembus, rupiah berpeluang menguat (USD/IDR turun) ke area Rp 14.220.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Pada hari ini, Kamis (13/6/19), pola tersebut sepertinya sulit terulang. Sejak awal perdagangan rupiah belum sempat ke zona hijau, berbeda dengan dua hari terakhir yang mengawali perdagangan dengan menguat.
Mengutip kuotasi investing.com, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.280 pada pukul 11:30 WIB.
Sebelum hari ini, rupiah sudah menguat empat hari perdagangan beruntun, dengan total penguatan 1,15%. Hal tersebut tentunya memicu aksi ambil untung atau profit taking. Apalagi situasi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian yang cukup tinggi jelang KTT G20 di Jepang akhir bulan ini.
Jika Presiden China Xi Jinping tidak hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor baru yang tentunya akan memicu perang dagang yang lebih besar.
Selain itu kebutuhan dolar jelang akhir kuartal-II biasanya akan meningkat untuk berbagai keperluan korporasi. Hal tersebut juga bisa menekan rupiah, sehingga sulit untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Analisis Teknikal
![]() Foto: investing.com |
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah).
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) memasuki area negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau tekanan turun bagi dolar. Namun tekanan tersebut terlihat mulai mereda.
![]() Sumber: investing.com |
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam). Sementara indikator Stochastic yang memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Resisten (tahanan atas) Rp 14.255 kembali ditembus, dan kini menjadi support (tahanan bawah). Selama tidak kembali ke bawah support rupiah berpeluang melemah ke area Rp 14.300. Pelemahan rupiah kemungkinan terbatas di area tersebut dan ada peluang memangkas pelemahan.
Sebaliknya jika support kembali ditembus, rupiah berpeluang menguat (USD/IDR turun) ke area Rp 14.220.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular