
Analisis Teknikal
Mirip Pergerakan Kemarin, Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2019 12:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah pada Rabu (12/6/19) pagi ini mirip dengan Selasa kemarin, menguat di awal perdagangan kemudian perlahan melemah. Di akhir perdagangan kemarin Mata Uang Garuda mengakhiri perdagangan di zona hijau, bagaimana dengan hari ini?
Secara fundamental belum ada perubahan berarti, rupiah masih terlihat perkasa setelah S&P menaikkan peringkat utang Indonesia serta Bank Dunia yang mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, di atas rata-rata negara berkembang lainnya sebesar 4%.
Belum lagi melihat data terbaru yang menunjukkan indeks keyakinan konsumen naik menjadi 128,2, menjadi yang tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, berdasarkan data dari Trading Economics.
Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebanyak tiga kali di tahun ini. Data inflasi AS yang akan dirilis malam ini bisa jadi menentukan seberapa besar peluang Bank Sentral AS tersebut akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Sebelum data tersebut dirilis pada pukul 19:30 WIB nanti, dolar sepertinya belum akan mengalami pergerakan besar, dan rupiah memiliki peluang kembali menguat.
Analisis Teknikal
Secara harian, pergerakan ke atas atau pelemahan rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR terlihat tertahan bergerak oleh rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Dua MA tersebut sudah mengalami persilangan menjadi sinyal penurunan USD/IDR (rupiah menguat)
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) memasuki area negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish bagi dolar. Indikator ini juga masih memberi sinyal penguatan rupiah.
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam). Sementara indikator Stochastic yang memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Resisten Rp 14.255 terlihat masih menjadi penahan kenaikan USD/IDR (rupiah melemah). Selama tidak menembus resisten, USD/IDR berpotensi berbalik turun (rupiah menguat) ke area Rp 14.220. Sebaliknya jika resisten mampu dilewati secara konsisten, rupiah berpeluang melemah menuju Rp 14.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Secara fundamental belum ada perubahan berarti, rupiah masih terlihat perkasa setelah S&P menaikkan peringkat utang Indonesia serta Bank Dunia yang mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, di atas rata-rata negara berkembang lainnya sebesar 4%.
Belum lagi melihat data terbaru yang menunjukkan indeks keyakinan konsumen naik menjadi 128,2, menjadi yang tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, berdasarkan data dari Trading Economics.
Sebelum data tersebut dirilis pada pukul 19:30 WIB nanti, dolar sepertinya belum akan mengalami pergerakan besar, dan rupiah memiliki peluang kembali menguat.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: investing.com |
Secara harian, pergerakan ke atas atau pelemahan rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR terlihat tertahan bergerak oleh rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Dua MA tersebut sudah mengalami persilangan menjadi sinyal penurunan USD/IDR (rupiah menguat)
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) memasuki area negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish bagi dolar. Indikator ini juga masih memberi sinyal penguatan rupiah.
![]() Sumber: investing.com |
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam). Sementara indikator Stochastic yang memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Resisten Rp 14.255 terlihat masih menjadi penahan kenaikan USD/IDR (rupiah melemah). Selama tidak menembus resisten, USD/IDR berpotensi berbalik turun (rupiah menguat) ke area Rp 14.220. Sebaliknya jika resisten mampu dilewati secara konsisten, rupiah berpeluang melemah menuju Rp 14.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular