Diborong Suporter Bola, Saham Bali United Laku Keras!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 June 2019 10:52
PT Bali Bintang Sejahtera atau Bali United telah melangsungkan penawaran umum perdana saham.
Foto: Bali United (dok.baliutd.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon emiten klub sepak bola, PT Bali Bintang Sejahtera atau Bali United telah melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 10-12 Juni 2019 di Bali, dalam rangka mencatatkan diri sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bali United menawarkan sebanyak 2 miliar atau 33,33% saham ke publik melalui mekanisme IPO. PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia ditetapkan sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.

Klub sepak bola yang dibintangi Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim itu telah menetapkan harga penawaran sahamnya di Rp 175/saham.


Octavianus Budianto, Direktur Utama Kresna Sekuritas mengatakan, peminat saham Bali United cukup tinggi baik investor individu, perusahaan aset manajemen, asuransi hingga suporter klub yang bermarkas di Kabupaten Gianyar itu. Nama suporter tim ini yakni disebut Semeton Dewata.

Alhasil, saham Bali United mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.

"Iya oversubscribed, investor di Bali cukup banyak dan mereka antusias sekali walaupun memang kecil-kecil, suporter juga banyak membeli," kata Oky, sapaan akrabnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/6/2019).

Oky menambahkan, ini adalah klub pertama di Asia Tenggara yang melangsungkan penawaran umum perdana saham. Rencananya, perusahaan akan melantai di BEI pada 17 Juni 2019 dengan kode saham BOLA.

Sebagai informasi, dana hasil IPO klub sepak bola yang dimiliki Pieter Tanuri itu akan dipakai untuk belanja modal seperti pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi dan ekspansi outlet Bali United Store.

Kegiatan utama perusahaan saat ini dibagi dalam tiga segmen, mencakup manajemen klub sepak bola profesional, sport agency dan kafe atau restoran.

Sepanjang tahun lalu, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 119,42% year-on-year (YoY) menjadi Rp 115,2 miliar. Pendapatan tahun lalu dapat tumbuh fantastis karena ada peningkatan harga tiket yang naik hampir 43% menjadi Rp 50.000.

Jika sesuai rencana, maka Bali United juga akan menjadi emiten sepak bola pertama di Tanah Air.

Simak penawaran umum Bali United.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Pieter Tanuri Cicil Jual Saham Bali United, Dapat Berapa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular