
Rerata 5 Tahun, 10 Big Cap Bukukan Laba Rp 39,7 M/hari
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 June 2019 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 10 emiten yang punya nilai kapitalisasi di atas Rp 100 triliun dalam lima tahun terakhir mampu membukukan laba rata-rata per hari sebesar Rp 39,74 miliar. Angka tersebut dihitung berdasarkan perolehan laba 10 perusahaan tersebut dari 2014 hingga 2018.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menjadi emiten yang tidak hanya memiliki nilai aset terbesar, juga membukukan perolehan laba harian tertinggi di tahun ini jika dibandingkan para 9 Big Cap lainnya dalam lima tahun terakhir.
Kategori Big Cap adalah emiten dengan kapitalisasi pasar jumbo dengan nilai lebih dari Rp 100 triliun. Kapitalisasi pasar yang besar secara tidak langsung juga menandakan besarnya apresiasi dan tingginya ketertarikan pelaku pasar untuk mengkoleksi emiten tersebut dalam portofolio mereka.
Berdasar rilis laporan keuangan perusahaan kuartal I-2019, maka BBRI mampu mengantongi keuntungan tertinggi mencapai Rp 8,16 triliun, dimana perusahaan sudah menjuarai kategori tersebut setidaknya dalam 5 tahun terakhir.
Sementara itu, nilai aset perusahaan per akhir Maret tahun ini mencapai Rp 1.279,86 triliun, sedikit lebih besar dibandingkan PT Bank Mandiri Tbk dengan total aset senilai Rp 1.205,97 triliun.
Lalu, bagaimana dengan performa emiten Big Cap lainnya dalam 5 tahun terakhir? Mari kita simak tabel di bawah ini.
Melansir tabel di atas, terlihat bahwa BBRI mencatatkan laba harian paling tinggi untuk tahun 2019, yaitu mencapai Rp 90,71 miliar. Perolehan tersebut lebih besar 20,67% dibandingkan dengan rata-rata laba harian dalam 5 tahun terakhir (2014-2018).
Lebih lanjut, bank pelat merah lainnya, yaitu PT Mandiri Tbk (BMRI) menduduki posisi kedua dengan keuntungan harian Rp 80,37 miliar, dimana nilai tersebut naik sekitar Rp 26 miliar dibandingkan pencapaian lima tahun terakhir.
Di lain pihak, dari tabel di atas juga terindikasi bahwa performa PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sejak tahun 2014 cukup konsisten. Pasalnya, rata-rata perolehan laba bersih perusahaan periode 2014-2018, tidak berbeda jauh dengan capaian tahun ini.
Alhasil, besar kemungkinan untuk beberapa tahun ke depan, laba harian UNVR masih akan bercokol di kisaran Rp 19-21 miliar. Laba bersih perusahaan mampu melesat jika perusahaan memperluas lini bisnis mereka. Sayangnya, pergerakan tersebut sepertinya akan dibatasi pemerintah untuk mencegah monopoli pasar.
Sementara itu, anak usaha Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), tampaknya memang harus rela menduduki posisi bontot dalam kategori Big Cap, tidak hanya dari nilai kapitalisasi pasar tapi juga dari kinerja keuangan.
Meskipun capaian laba bersih harian 2019 sudah naik 53,9% dibandingkan rata-rata perolehan 5 tahun terakhir, tetapi nilai tersebut tetap yang paling rendah dibanding 9 emiten Big Cap lainnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Menilik Kinerja Emiten Pengukir All Time High
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menjadi emiten yang tidak hanya memiliki nilai aset terbesar, juga membukukan perolehan laba harian tertinggi di tahun ini jika dibandingkan para 9 Big Cap lainnya dalam lima tahun terakhir.
Kategori Big Cap adalah emiten dengan kapitalisasi pasar jumbo dengan nilai lebih dari Rp 100 triliun. Kapitalisasi pasar yang besar secara tidak langsung juga menandakan besarnya apresiasi dan tingginya ketertarikan pelaku pasar untuk mengkoleksi emiten tersebut dalam portofolio mereka.
Berdasar rilis laporan keuangan perusahaan kuartal I-2019, maka BBRI mampu mengantongi keuntungan tertinggi mencapai Rp 8,16 triliun, dimana perusahaan sudah menjuarai kategori tersebut setidaknya dalam 5 tahun terakhir.
Lalu, bagaimana dengan performa emiten Big Cap lainnya dalam 5 tahun terakhir? Mari kita simak tabel di bawah ini.
Melansir tabel di atas, terlihat bahwa BBRI mencatatkan laba harian paling tinggi untuk tahun 2019, yaitu mencapai Rp 90,71 miliar. Perolehan tersebut lebih besar 20,67% dibandingkan dengan rata-rata laba harian dalam 5 tahun terakhir (2014-2018).
Lebih lanjut, bank pelat merah lainnya, yaitu PT Mandiri Tbk (BMRI) menduduki posisi kedua dengan keuntungan harian Rp 80,37 miliar, dimana nilai tersebut naik sekitar Rp 26 miliar dibandingkan pencapaian lima tahun terakhir.
Di lain pihak, dari tabel di atas juga terindikasi bahwa performa PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sejak tahun 2014 cukup konsisten. Pasalnya, rata-rata perolehan laba bersih perusahaan periode 2014-2018, tidak berbeda jauh dengan capaian tahun ini.
Alhasil, besar kemungkinan untuk beberapa tahun ke depan, laba harian UNVR masih akan bercokol di kisaran Rp 19-21 miliar. Laba bersih perusahaan mampu melesat jika perusahaan memperluas lini bisnis mereka. Sayangnya, pergerakan tersebut sepertinya akan dibatasi pemerintah untuk mencegah monopoli pasar.
Sementara itu, anak usaha Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), tampaknya memang harus rela menduduki posisi bontot dalam kategori Big Cap, tidak hanya dari nilai kapitalisasi pasar tapi juga dari kinerja keuangan.
Meskipun capaian laba bersih harian 2019 sudah naik 53,9% dibandingkan rata-rata perolehan 5 tahun terakhir, tetapi nilai tersebut tetap yang paling rendah dibanding 9 emiten Big Cap lainnya.
![]() |
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Menilik Kinerja Emiten Pengukir All Time High
Most Popular