
Mantap! Rupiah Pukul Balik Dolar Singapura ke Rp 10.427
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2019 18:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura sempat menguat melawan rupiah pada Rabu (12/6/19) siang tadi, tapi pada sore hari posisi malah berbalik.
Perjalanan Mata Uang Tanah Air hari ini memang tidak mulus, hampir terhadap semua lawan-lawan utamanya rupiah melemah di pertengahan perdagangan, sebelum berbalik menguat menjelang sore.
Pada pukul 17:20 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.427,96 atau melemah 0,05% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv. Sebelumnya Mata Uang Negeri Merlion ini sempat mencapai level terkuat harian Rp 10.453,78.
Masing-masing negara merilis data ekonomi pada hari ini, tetapi Indonesia terlihat lebih unggul. Data ekonomi dari Singapura menunjukkan penjualan ritel bulan April naik 0,5%, lebih baik dari konsensus yang, menurut Trading Economics, diprediksi stagnan pada level 0%.
Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Indonesia dilaporkan naik menjadi 128,2, merupakan level tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, masih menurut data Trading Economics.
Keunggulan Indonesia tidak lepas dari dari S&P yang menaikkan peringkat surat utang negara dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil. Kali terakhir Indonesia meraih peringkat BBB pada tahun 1995 atau 24 tahun yang lalu.
Selain itu Bank Dunia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% di tahun ini, jauh di atas rata-rata negara emerging market sebesar 4,0%. Raihan Indonesia tersebut didapat saat perekonomian global diliputi ketidakpastian akibat perang dagang, yang menjaga keperkasaan rupiah hingga hari ini.
Berikut pergerakan dolar Singapura melawan rupiah sepanjang bulan Juni di pasar spot mengutip data dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Perjalanan Mata Uang Tanah Air hari ini memang tidak mulus, hampir terhadap semua lawan-lawan utamanya rupiah melemah di pertengahan perdagangan, sebelum berbalik menguat menjelang sore.
Masing-masing negara merilis data ekonomi pada hari ini, tetapi Indonesia terlihat lebih unggul. Data ekonomi dari Singapura menunjukkan penjualan ritel bulan April naik 0,5%, lebih baik dari konsensus yang, menurut Trading Economics, diprediksi stagnan pada level 0%.
Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Indonesia dilaporkan naik menjadi 128,2, merupakan level tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, masih menurut data Trading Economics.
Keunggulan Indonesia tidak lepas dari dari S&P yang menaikkan peringkat surat utang negara dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil. Kali terakhir Indonesia meraih peringkat BBB pada tahun 1995 atau 24 tahun yang lalu.
Selain itu Bank Dunia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% di tahun ini, jauh di atas rata-rata negara emerging market sebesar 4,0%. Raihan Indonesia tersebut didapat saat perekonomian global diliputi ketidakpastian akibat perang dagang, yang menjaga keperkasaan rupiah hingga hari ini.
Berikut pergerakan dolar Singapura melawan rupiah sepanjang bulan Juni di pasar spot mengutip data dari Refinitiv.
Tanggal | Kurs Terakhir | Perubahan |
6/3/2019 | 10438.92 | 0.53% |
6/4/2019 | 10441.97 | 0.03% |
6/5/2019 | 10440.44 | -0.01% |
6/6/2019 | 10458.04 | 0.17% |
6/7/2019 | 10471.09 | 0.12% |
6/10/2019 | 10425.2 | -0.44% |
6/11/2019 | 10433.92 | 0.08% |
6/12/2019 | 10427.96 | -0.07% |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular