Bumi Resources Incar Penjualan 42 Juta Ton di Semester I

tahir saleh, CNBC Indonesia
12 June 2019 15:54
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan penjualan batu bara di semester pertama 2019 mencapai 42 juta ton.
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan penjualan batu bara di semester pertama 2019 mencapai 42 juta ton dengan target tahunan hingga akhir tahun menembus 88-90 juta ton, naik dari pencapaian tahun 2018 sebesar 83 juta ton.

Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan sejauh ini tidak ada perubahan target yang sudah ditetapkan perusahaan untuk output atau penjualan batu bara tahun ini.

"Rata-rata harga jual batu bara kami berada di kisaran US$ 56 per ton," kata Dileep dalam pesan singkatnya, Rabu (12/6).

Tahun lalu, total penjualan Bumi Resources mencapai 83 juta ton dengan harga jual rata-rata US$ 59 per ton. Sementara pada semester I-2018 penjualan BUMI yakni 41 juta ton.

Sebagai perbandingan, pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (11/6), harga batu bara acuan Newcastle kontrak pengiriman Juli stagnan dibandingkan level harga penutupan sebelumnya pada posisi harga US$ 75,75/metrik ton.


Namun, pada awal pekan ini harga batu bara mampu menguat 2,3% karena peningkatan impor batu bara di sejumlah negara meningkat. Sejak awal tahun, harga batu bara masih tertekan dengan pelemahan 25,3%.

Sebagai catatan, kata Dileep, 
pada kuartal pertama 2019, penjualan batu bara perseroan mencapai 19,7 juta ton dengan rata-rata harga jual US$ 52,5 per ton.

Angka ini turun dari periode yang sama 2018 yakni 20,5 juta ton dengan rata-rata harga jual sebesar US$ 59 per ton.

Perbedaan kinerja ini menurut dia dipengaruhi beberapa aspek, di antaranya k
ontrak penjualan ke PT PLN (Persero) dengan ketentuan US$ 70 per ton baru diberlakukan pada Maret 2018 hingga Desember 2019 dari ketentuan sebelumya yakni harga pasar.

Meski demikian, Dileep menegaskan tren penurunan HBA (harga batu bara acuan) tidak akan mengubah target produksi dan harga rata-rata batu bara yang ditetapkan perseroan tahun ini.

"Panduan kami tidak berubah untuk tahun 2019, output 88-90 juta ton, dari tahun lalu 83 juta ton. Harga jual rata-rata di level US$ 56/ton dari tahun lalu US$ 59/ton."

Hingga kuartal I-2019,
laba bersih perusahaan anjlok hampir setengahnya (46,27% YoY) dari capaian periode yang sama tahun lalu. BUMI hanya mencatatkan laba bersih senilai US$ 48,44 juta atau setara Rp 687,86 miliar (Kurs Rp 14.200/US$).

Meskipun demikian, capaian laba bersih tersebut sudah lebih baik dibanding perolehan kuartal sebelumnya. Di kuartal IV-2018, perusahaan harus pasrah hanya mengantongi keuntungan sebesar US$ 15,1 juta.

Total penjualan BUMI sepanjang kuartal pertama tahun ini anjlok 24,58% secara tahunan menjadi US$ 234,16 juta dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 310,47 juta.


Target produksi Bumi Resources 2019.
[Gambas:Video CNBC]

(gus) Next Article Bumi Cicil Utang Lagi, Kali Ini Mencapai Rp 278 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular