
SKK Migas Optimistis POD Blok Masela Disepakati Akhir Juni
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 June 2019 15:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pada akhir Juni rencana pengembangan atau plan of development (POD) proyek Lapangan Gas Abadi Blok Masela sudah disetujui.
"Iya jadi kami harapkan di Juni ini, kami bisa selesaikan Head of Agreement, ketika G20. Nah, sampai akhir bulan (Juni) juga approval POD bisa dilakukan," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat dijumpai belum lama ini di Jakarta.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan, poin-poin utama yang sudah disepakati dalam Minutes of Meeting (MOM) dengan pihak Inpex pada kunjungan ke Jepang beberapa waktu lalu yakni terkait aspek bagi hasil (split) dan biaya pengembangannya.
"Cost of development atau project cost kami sepakat. Sementara dipakai referensi mana, tapi nanti akan disesuaikan dengan realisasi. Jadi sekarang kita gunakan basis realisasi sebenarnya," kata Dwi.
"Kedua, misalnya aspek split nya bagaimana. Kemudian hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mempercepat untuk proses investasinya saja," tambahnya.
Pasalnya, kata Dwi, bagi hasil akan sangat dipengaruhi nilai investasi. Jadi, tambah Dwi, nilai investasi saat ini boleh saja ambil referensi tertentu, tetapi nanti saat proyek selesai kedua pihak akan mengecek realisasinya.
Adapun, ditemui di kesempatan yang sama, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menuturkan, proyek Masela adalah proyek penting yang telah dibahas selama bertahun-tahun.
Menurutnya, Indonesia masih memiliki banyak sumber daya alam dan berbuat yang terbaik untuk memanfaatkan sumber daya tersebut untuk masa depan negara.
"Jadi jika kesepakatan dibuat antara perusahaan Inpex dan pemerintah Indonesia di Blok Masela akan menjadi kabar baik bagi kami berdua, dan saya pikir kita sudah sangat dekat dengan perjanjian sekarang," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Banyak Drama, SKK Migas: Proyek Masela Selesai 2026
"Iya jadi kami harapkan di Juni ini, kami bisa selesaikan Head of Agreement, ketika G20. Nah, sampai akhir bulan (Juni) juga approval POD bisa dilakukan," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat dijumpai belum lama ini di Jakarta.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan, poin-poin utama yang sudah disepakati dalam Minutes of Meeting (MOM) dengan pihak Inpex pada kunjungan ke Jepang beberapa waktu lalu yakni terkait aspek bagi hasil (split) dan biaya pengembangannya.
"Cost of development atau project cost kami sepakat. Sementara dipakai referensi mana, tapi nanti akan disesuaikan dengan realisasi. Jadi sekarang kita gunakan basis realisasi sebenarnya," kata Dwi.
Pasalnya, kata Dwi, bagi hasil akan sangat dipengaruhi nilai investasi. Jadi, tambah Dwi, nilai investasi saat ini boleh saja ambil referensi tertentu, tetapi nanti saat proyek selesai kedua pihak akan mengecek realisasinya.
Adapun, ditemui di kesempatan yang sama, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menuturkan, proyek Masela adalah proyek penting yang telah dibahas selama bertahun-tahun.
Menurutnya, Indonesia masih memiliki banyak sumber daya alam dan berbuat yang terbaik untuk memanfaatkan sumber daya tersebut untuk masa depan negara.
"Jadi jika kesepakatan dibuat antara perusahaan Inpex dan pemerintah Indonesia di Blok Masela akan menjadi kabar baik bagi kami berdua, dan saya pikir kita sudah sangat dekat dengan perjanjian sekarang," pungkasnya.
![]() |
(hps/hps) Next Article Banyak Drama, SKK Migas: Proyek Masela Selesai 2026
Most Popular