Riyal Stagnan Lawan Rupiah di Hari Kedua Lebaran

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 June 2019 14:57
Baik pasar Indonesia dan Arab Saudi libur, sehingga jual beli mata uang ini terjadi di offshore.
Foto: Riyal (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal Arab Saudi stagnan melawan rupiah di hari kedua Lebaran, Kamis (6/6/19). Baik pasar Indonesia dan Arab Saudi libur, sehingga jual beli mata uang ini terjadi di offshore.

Pada pukul 13:55 WIB riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.789/SAR, sama dengan penutupan perdagangan offshore Rabu kemarin, mengutip data dari Refinitiv.



Dalam dua hari terakhir riyal berhasil menguat akibat technical rebound setelah setelah sebelumnya melemah tajam pada 31 Mei dan 3 Juni. Total pelemahan pada waktu itu sebesar 1,67%.

Secara fundamental rupiah terlihat masih unggul sehingga ada kemungkinan jika pasar Indonesia dan Arab Saudi buka, Mata Uang Garuda bisa berjaya.


Indonesia baru saja meraih peringkat mendapat kenaikan peringkat surat utang oleh S&P dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil. Rating BBB stabil yang didapat Indonesia ini merupakan yang pertama kali dalam 24 tahun terakhir.

Kemudian Bank Dunia (World Bank/WB) tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, di saat pertumbuhan global dipangkas. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut juga di atas rata-rata negara berkembang sebesar 4%.


Sebaliknya riyal sedang mendapat sentimen positif dari penurunan harga minyak mentah. Baik minyak Brent dan WTI kini berada di level terendah sejak Januari. Penurunan harga minyak mentah tentunya berdampak buruk bagi Arab Saudi yang baru saja meraih surplus APBN di kuartal-I 2019, untuk pertama kalinya sejak 2014.

Kembali rendahnya harga minyak mentah bisa jadi membuat APBN Saudi kembali defisit yang berdampak negatif bagi riyal. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/prm) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular