Tiga Hari Perkasa, Kurs Riyal Akhirnya Melemah Juga
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 August 2019 18:04
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal akhirnya melemah melawan rupiah pada perdagangan Kamis (29/8/19) setelah tampil perkasa sejak awal pekan.
Pemerintah China yang mengindikasikan akan membuka negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif ke pasar finansial, dan mendorong penguatan rupiah.
Riyal pada hari ini melemah 0,11% ke level Rp 3.796 di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Sementara dalam tiga hari terakhir, riyal menguat dua kali sebesar 0,18% dan 0,11% dan sekali stagnan.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
Saat kondisi pasar finansial stabil dan sentimen pelaku pasar membaik, rupiah menjadi lebih menarik dibandingkan riyal. Hal ini terjadi karena spread suku bunga yang lebar antara Indonesia dengan Arab Saudi. Suku bunga di Indonesia saat ini sebesar 5,5% sementara di Saudi 2,75% sehingga imbal hasil investasi di aset rupiah menjadi lebih besar.
Selain itu, perekonomian Arab Saudi juga masih sangat dipengaruhi harga minyak mentah yang pergerakannya masih belum stabil. Meski melemah pada hari ini, tetapi sepanjang bulan Agustus riyal menguat 1,6% melawan rupiah. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot, melansir data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Mantap, Rupiah Menguat Dua Hari Beruntun Lawan Riyal
Pemerintah China yang mengindikasikan akan membuka negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif ke pasar finansial, dan mendorong penguatan rupiah.
Riyal pada hari ini melemah 0,11% ke level Rp 3.796 di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Sementara dalam tiga hari terakhir, riyal menguat dua kali sebesar 0,18% dan 0,11% dan sekali stagnan.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
Saat kondisi pasar finansial stabil dan sentimen pelaku pasar membaik, rupiah menjadi lebih menarik dibandingkan riyal. Hal ini terjadi karena spread suku bunga yang lebar antara Indonesia dengan Arab Saudi. Suku bunga di Indonesia saat ini sebesar 5,5% sementara di Saudi 2,75% sehingga imbal hasil investasi di aset rupiah menjadi lebih besar.
Selain itu, perekonomian Arab Saudi juga masih sangat dipengaruhi harga minyak mentah yang pergerakannya masih belum stabil. Meski melemah pada hari ini, tetapi sepanjang bulan Agustus riyal menguat 1,6% melawan rupiah. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot, melansir data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Mantap, Rupiah Menguat Dua Hari Beruntun Lawan Riyal
Most Popular