Berkat BI, Rupiah Bisa Menguat Lagi Lawan Riyal
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 August 2019 18:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Riyal melemah melawan rupiah pada perdagangan Kamis (22/8/19), melanjutkan pelemahan Rabu kemarin. Riyal pada hari ini melemah tipis 0,03% ke level 0,03%, sementara Rabu kemarin turun 0,16% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.
Rupiah mendapat momentum penguatan jelang perdagangan di Indonesia berakhir setelah Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya. Dalam dua bulan berturut-turut, BI memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) hingga menjadi 5,5%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (22/8/2019).
Harapan akan terakselerasinya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah suku bunga diturunkan dua kali memberikan sentimen positif ke rupiah.
Bank Sentral Arab Saudi juga melakukan hal yang sama pada bulan lalu. Pada Kamis 11 Juli Bank Sentral Arab Saudi memangkas suku bunga 25 bps ke level 2,75% guna memberikan stimulus ke perekonomian yang sedang terbebani harga minyak mentah yang belum stabil.
Sejak saat itu riyal mendapat momentum penguatan dan berada dalam tren menguat melawan rupiah, meski terkoreksi turun dua hari terakhir. Sepanjang bulan Agustus riyal berhasil menguat 1,55%, tetapi sejak awal tahun atau secara year-to-date masih melemah 0,89%.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah sepanjang bulan Agustus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Mantap, Rupiah Menguat Dua Hari Beruntun Lawan Riyal
Rupiah mendapat momentum penguatan jelang perdagangan di Indonesia berakhir setelah Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya. Dalam dua bulan berturut-turut, BI memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) hingga menjadi 5,5%.
Harapan akan terakselerasinya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah suku bunga diturunkan dua kali memberikan sentimen positif ke rupiah.
Bank Sentral Arab Saudi juga melakukan hal yang sama pada bulan lalu. Pada Kamis 11 Juli Bank Sentral Arab Saudi memangkas suku bunga 25 bps ke level 2,75% guna memberikan stimulus ke perekonomian yang sedang terbebani harga minyak mentah yang belum stabil.
Sejak saat itu riyal mendapat momentum penguatan dan berada dalam tren menguat melawan rupiah, meski terkoreksi turun dua hari terakhir. Sepanjang bulan Agustus riyal berhasil menguat 1,55%, tetapi sejak awal tahun atau secara year-to-date masih melemah 0,89%.
Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah sepanjang bulan Agustus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Mantap, Rupiah Menguat Dua Hari Beruntun Lawan Riyal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular