
Saat Lebaran, Riyal Arab Saudi Kembali Menguat
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 June 2019 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal Arab Saudi (SAR) kembali menguat lawan rupiah pada perdagangan Rabu (5/6/19), melanjutkan penguatan Selasa kemarin.
Penguatan terjadi di pasar offshore mengingat pasar Indonesia dan Arab Saudi libur hari Raya Idul Fitri. Pada pukul 14:55 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.785, mengutip data Refinitiv.
Penguatan riyal dalam dua hari terakhir bisa jadi akibat technical rebound setelah sebelumnya melemah tajam dalam dua perdagangan berturut-turut. Total Pelemahan pada waktu itu sebesar 1,67%.
Rupiah sedang mendapat sentimen positif dari kenaikan peringkat surat utang oleh S&P, lembaga pemeringkat yang dikenal paling konservatif.
Hari ini Jumat (31/5/2019) S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil.
S&P menyebut kebijakan yang stabil dan fiskal yang pruden menjadi faktor penyebab kenaikan peringkat tersebut. Outlook yang stabil mencerminkan ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia tetap akan kuat dalam jangka menengah.
Terakhir kali Indonesia meraih peringkat BBB atau 1 notch di atas peringkat layak investasi (BBB-) itu pada tahun 1995.
Setelah berhasil meraih kembali peringkat BBB di tahun ini atau pertama kali dalam 24 tahun terakhir, rupiah langsung menguat tajam, tidak hanya melawan riyal, tetapi juga terhadap lawan-lawan utama nya, termasuk dolar Amerika Serikat (AS).
Berkat kenaikan peringkat utang tersebut, rupiah kembali ke zona hijau secara year-to-date (ytd) atau sejak awal tahun melawan riyal. Penguatan Mata Uang Garuda kini menjadi 1,35% ytd.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Mata Uang Ini Ramai Diburu di Money Changer, Ada Apa?
Penguatan terjadi di pasar offshore mengingat pasar Indonesia dan Arab Saudi libur hari Raya Idul Fitri. Pada pukul 14:55 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.785, mengutip data Refinitiv.
Rupiah sedang mendapat sentimen positif dari kenaikan peringkat surat utang oleh S&P, lembaga pemeringkat yang dikenal paling konservatif.
Hari ini Jumat (31/5/2019) S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil.
S&P menyebut kebijakan yang stabil dan fiskal yang pruden menjadi faktor penyebab kenaikan peringkat tersebut. Outlook yang stabil mencerminkan ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia tetap akan kuat dalam jangka menengah.
Terakhir kali Indonesia meraih peringkat BBB atau 1 notch di atas peringkat layak investasi (BBB-) itu pada tahun 1995.
Setelah berhasil meraih kembali peringkat BBB di tahun ini atau pertama kali dalam 24 tahun terakhir, rupiah langsung menguat tajam, tidak hanya melawan riyal, tetapi juga terhadap lawan-lawan utama nya, termasuk dolar Amerika Serikat (AS).
Berkat kenaikan peringkat utang tersebut, rupiah kembali ke zona hijau secara year-to-date (ytd) atau sejak awal tahun melawan riyal. Penguatan Mata Uang Garuda kini menjadi 1,35% ytd.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Mata Uang Ini Ramai Diburu di Money Changer, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular