
Melesat 4,5% Dalam 5 Hari, Emas Diprediksi Tembus US$1.400
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 June 2019 18:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas kembali berkilau, hanya dalam lima hari perdagangan logam mulia ini melesat hingga 4,5% dan mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan atau tepatnya sejak 21 Februari lalu. Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang diprediksi akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini menjadi penopang utama penguatan emas.
Pada Rabu (5/6/19) pada pukul 17:06 WIB, spot emas diperdagangkan di kisaran $1.337,51 per troy ons, atau menguat sekitar 0,95% dibandingkan penutupan perdagangan Selasa kemarin, mengutip data dari Refinitiv.
Outlook kebijakan moneter The Fed mengalami u-turn di pertengahan tahun ini. Jika pada akhir tahun lalu The Fed masih akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali di tahun 2019, kini para pejabat bank sentral paling powerful di dunia ini malah menyatakan akan memangkas suku bunganya.
Presiden The Fed Negara Bagian St. Louis, James Bullard, sebelumnya mengatakan suku bunga "akan segera dipangkas" yang harga emas melesat 1,5% pada perdagangan Senin (3/5/19).
Emas merupakan aset tanpa imbal hasil dan memiliki karakteristik safe haven, sehingga sangat sensitif dengan suku bunga di AS. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan opportunity cost dalam menyimpan emas, yang mengakibatkan logam mulia ini menjadi tidak menarik untuk dijadikan investasi.
Harga emas akan turun jika The Fed menaikkan suku bunga, sebaliknya penurunan suku bunga bisa berdampak positif yang bisa menguatkan harga emas.
NEXT
Pada Rabu (5/6/19) pada pukul 17:06 WIB, spot emas diperdagangkan di kisaran $1.337,51 per troy ons, atau menguat sekitar 0,95% dibandingkan penutupan perdagangan Selasa kemarin, mengutip data dari Refinitiv.
Outlook kebijakan moneter The Fed mengalami u-turn di pertengahan tahun ini. Jika pada akhir tahun lalu The Fed masih akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali di tahun 2019, kini para pejabat bank sentral paling powerful di dunia ini malah menyatakan akan memangkas suku bunganya.
Presiden The Fed Negara Bagian St. Louis, James Bullard, sebelumnya mengatakan suku bunga "akan segera dipangkas" yang harga emas melesat 1,5% pada perdagangan Senin (3/5/19).
Emas merupakan aset tanpa imbal hasil dan memiliki karakteristik safe haven, sehingga sangat sensitif dengan suku bunga di AS. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan opportunity cost dalam menyimpan emas, yang mengakibatkan logam mulia ini menjadi tidak menarik untuk dijadikan investasi.
Harga emas akan turun jika The Fed menaikkan suku bunga, sebaliknya penurunan suku bunga bisa berdampak positif yang bisa menguatkan harga emas.
NEXT
Next Page
Emas Diprediksi Lewati $1.400/Troy Ons
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular