Perang Dagang Berkobar, Aktivitas Manufaktur China Loyo

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 May 2019 12:19
Purchasing Manager Index's (PMI) manufaktur resmi untuk Mei berada di 49,4, lebih rendah dari 49,9 yang diperkirakan oleh ekonom.
Foto: Ekonomi China Melemah (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rilis data pemerintah China, Jumat (31/5/2019), menunjukkan aktivitas manufaktur China turun lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Mei. Hal itu terjadi di tengah perang dagang yang sengit dengan Amerika Serikat (AS).

Purchasing Manager Index's (PMI) manufaktur resmi untuk Mei berada di 49,4, lebih rendah dari 49,9 yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters. Rilis pada April adalah 50,1.


Mengutip CNBC International, angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah itu menunjukkan kontraksi.

PMI non-manufaktur resmi untuk Mei adalah 54,3, tidak berubah dari bulan April.

PMI adalah survei bisnis tentang lingkungan kegiatan bisnis. Data tersebut menawarkan pandangan sekilas tentang apa yang terjadi dalam suatu perekonomian, karena biasanya merupakan salah satu indikator ekonomi utama pertama yang dirilis setiap bulannya.

Untuk China, PMI adalah salah satu indikator ekonomi yang secara global diawasi ketat oleh investor untuk mengetahui tanda-tanda masalah di tengah hambatan domestik dan sengketa perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.

Perang Dagang Berkobar, Aktivitas Manufaktur China LoyoFoto: Infografis/Perang Dagang/Edward Ricardo

"Jelas, kekhawatiran investor sekarang bergeser dari keberlanjutan pemulihan pertumbuhan China ke seberapa cepat ekonomi melambat," kata Jian Chang, kepala ekonom China di Barclays Asia Pacific.

Kenaikan bea impor AS yang terbaru "jelas memainkan peran dalam menurunkan pesanan dan permintaan China dan juga sentimen konsumen dan bisnis," kata Chang kepada "Street Signs" CNBC.

Barclays memproyeksikan kebuntuan dalam perang dagang bilateral akan berlangsung lama, sementara pemerintah China telah bersiap siaga dalam meluncurkan kebijakan untuk menstabilkan pertumbuhan dan sentimen, kata Chang.

"PMI resmi menunjukkan bahwa pertumbuhan tetap di bawah tekanan, konsisten dengan pandangan kami bahwa masih ada beberapa risiko penurunan untuk kegiatan jangka pendek," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di lembaga konsultasi Capital Economics.

Meski banyak analis percaya langkah-langkah stimulus lebih lanjut diperlukan untuk meredam perekonomian karena ketidakpastian eksternal menutupi prospek pertumbuhan, namun seorang pejabat senior People's Bank of China mengatakan pada hari Kamis bahwa laju ekspansi moneter yang relatif lebih lambat akan cukup untuk mempertahankan momentum kegiatan ekonomi.


Survei PMI resmi biasanya mensurvei mayoritas bisnis besar dan perusahaan milik negara. Sebuah survei terpisah, indikator Caixin, menampilkan perpaduan yang lebih luas antara perusahaan kecil dan menengah.

PMI manufaktur Caixin akan dirilis pada 3 Juni.

Saksikan pernyataan Trump mengenai perang dagang AS-China berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Aktivitas Pabrik China Tumbuh Negatif, Pertanda Ekonomi Lesu?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular