Bursa RI Lolos Koreksi Kawasan Hari Ini, Tapi Waspadai Besok

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 May 2019 20:35
Bursa RI Lolos Koreksi Kawasan Hari Ini, Tapi Waspadai Besok
Foto: Bursa Jepang (AP/Koji Sasahara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa utama di Kawasan Asia ditutup variatif pada perdagangan Kamis (30/5/2019) dengan kecenderungan melemah, menyusul koreksi bursa di tiga negara utama Asia yakni China, Jepang dan Australia. Bursa Indonesia lolos dari koreksi itu karena libur. Bagaimana dengan besok?

Pada penutupan perdagangan sore ini, bursa negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bergerak dalam persilangan. Bursa Indonesia hari ini libur untuk merayakan hari Kenaikan Isa Almasih.


Penguatan terjadi di bursa Kuala Lumpur yakni sebesar 0,79% atau 12,83 poin ke 1.636,5. Indeks bursa Filipina juga naik 0,5% (38,8 poin) ke 7.836,55 diikuti bursa Thailand yang menguat 0,14% (2,21 poin) ke 1.621,57. Sebaliknya, indeks bursa bursa Vietnam turun tipis sebesar 0,23% (2,2 poin) ke 969,34 mengekor bursa Singapura yang melemah 0,64% (20,3 poin) ke 3.143.

Pergerakan variatif tersebut sejalan dengan pola pergerakan bursa di lima negara utama Asia yang berada dalam persilangan. Bursa China, Jepang, dan Australia terkoreksi, masing-masing sebesar 0,44%, 0,29% dan 0,74% sedangkan bursa Korea Selatan dan India tumbuh 0,84% dan 0,77%.

Investor masih cenderung grogi melihat perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Bursa AS pada Rabu (29/5/2019) ditutup memerah, dengan koreksi 0,87% (221,36 poin) pada bursa Dow Jones ke 25.1126,41 setelah China mengancam menghentikan pasokan mineral langka ke AS akibat perlakuan semena-mena Trump.

NEXT >>>

Di sisi lain, sinyal resesi ekonomi AS kembali mencuat di pasar. Imbal hasil surat utang pemerintah AS untuk tenor 10 tahun tertekan hingga ke titik terendahnya sejak September 2017 dan diperdagangkan di kisaran 2,22%.

Pada surat utang berjatuh tempo 3 bulan, yield di kisaran 2,351%, atau jauh tinggi dari itu. Situasi ini menciptakan inversi kurva yield yang ditafsirkan sebagai sinyal potensi resesi ekonomi.

Di tengah situasi demikian, maka kecil kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan (IIHSG) bakal bertahan di jalur hijau pada perdagangan Jumat pekan ini. Ombak sentimen negatif dari bursa global terhitung terlambat menerpa IHSG karena libur pada Kamis.

Tidak ayal, potensi koreksi terbuka terjadi pada perdagangan besok yang merupakan perdagangan terakhir jelang libur panjang (cuti bersama) hari raya Idul Fitri tahun 2019. Jika kita melihat rekam jejak pergerakan IHSG, koreksi nyaris selalu terjadi jelang libur Lebaran dalam lima tahun terakhir.

Rekam Jejak IHSG Jelang Libur Lebaran
TanggalPosisiPenutupan
8 Juni 2018-1,9%5.994
22 Juni 20170,2%5.829
1 Juli 2016-0,9%4.971
15 Juli 2015-0,7%4.869
25 Juli 2014-0,2%5.088

Hanya saja, besaran koreksi tersebut berpeluang menjadi terbatas jika bursa global kembali diselimuti sentimen positif sesaat mengikuti arah pergerakan bursa utama AS. Apalagi, jika sentimen positif membanjir di bursa global dan nasional. Sebagai catatan, pada Rabu IHSG ditutup melonjak yakni sebesar 1,18% (70,9 poin) ke 6.104,11.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular