Lelang Tak Laku, SBN Rp 3,5 T Dilego ke Investor Strategis

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
29 May 2019 13:16
Pemerintah mendapatkan dana Rp 3,5 triliun dalam penerbitan surat berharga negara (SBN).
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mendapatkan dana Rp 3,5 triliun dalam penerbitan surat berharga negara (SBN), baik yang konvensional maupun yang berprinsip syariah (sukuk) dalam penawaran terbatas (private placement) yang dilakukan Selasa kemarin (29/5/2019).

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menunjukkan hasil private placement dari dua seri SBN konvensional yaitu FR-0070 dan FR-0059 serta satu seri surat berharga negara (SBSN) alias sukuk negara seri berbasis proyek (project based sukuk, PBS) seri PBS-024.
 

FR-0070 dan FR-0059 yang diterbitkan masing-masing bernilai Rp 1 triliun dengan tingkat imbal hasil (yield) 7,5% dan 7,9% dan kupon 8,375% dan 7%, dengan masing-masing waktu jatuh tempo 5 tahun (2024) dan 8 tahun (2027).  

Yield adalah tingkat pengembalian keuntungan (return) yang akan didapat investor dan sudah memasukkan faktor kuponnya.

Untuk PBS-024, yield yang diberikan kepada investor strategisnya adalah 8,55% dengan kupon imbal hasil 8,375% yang akan jatuh tempo pada 2032. 

Penerbitan tersebut dilakukan bersamaan dengan lelang rutin terhadap enam seri SBSN Selasa kemarin, di mana dua di antaranya tidak jadi terbit. 

Dalam lelang itu, pemerintah menerbitkan Rp 5,16 triliun sukuk negara dan mendapatkan permintaan dari peserta lelang Rp 13,48 triliun. 

Nilai penerbitan tersebut lebih rendah daripada target indikatif pemerintah Rp 6 triliun sekaligus di bawah rerata hasil lelang SBSN sejak awal tahun Rp 7,67 triliun, meskipun masih sedikit lebih baik daripada lelang sebelumnya Rp 5,15 triliun. 

Hasil lelang yang kurang maksimal disebabkan saat ini pasar obligasi negara masih terkoreksi karena tekanan rupiah dan sentimen negatif global, terutama dari proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan perang dagang.  

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/tas) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular