Jelang RUPST Esok, Saham Media Grup Bakrie Melonjak

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 May 2019 10:58
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), mendadak melesat pada perdagangan Selasa ini.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), mendadak melesat pada perdagangan Selasa ini (28/5/2019, sehari jelang penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) esok hari. Sebelumnya beredar kabar bahwa Pieter Tanuri akan masuk ke saham ini.

Data perdagangan pukul 10.35 WIB menunjukkan, saham VIVA naik 4,58% di level 137/saham, dengan nilai transaksi Rp 5,24 miliar dan volume perdagangan 38,85 juta saham.

Dalam 6 hari perdagangan terakhir, saham VIVA sudah melonjak hingga 12,40% kendati secara year to date atau tahun berjalan hanya naik 3,82%. Setahun terakhir saham VIVA anjlok 63%.


Perseroan akan menggelar RUPST pada 29 Mei besok di Bakrie Tower dengan agenda di antaranya pengesahan laporan keuangan dan pergantian pengurus perusahaan.

Sebelumnya pasar diramaikan dengan kabar pemilik lama PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yakni Pieter Tanuri berencana masuk ke saham VIVA setelah dia menjual mayoritas kepemilikan pabrikan ban tersebut ke Michelin awal tahun ini.

Saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie hanya menjawab normatif.

"Terlalu dini kia membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).

Saat ini, jejaring bisnis VIVA ada dua yang utama yakni televisi free to air (FTA) melalui PT Intermedia Capital Tbk (dengan kepemilikan 89,9%) yang membawahi PT Cakrawala Andalas Televisi atau stasiun televisi ANTV (dengan kepemilikan 99,9%) dan PT Lativi Mediakarya (stasiun televisi TV One) dengan kepeilikan99,9%.

Satu bisnis lagi yakni portal media viva.co.id, lewat kepemilikan 99,9% PT Viva Media Baru.

Pada 3 bulan pertama tahun ini VIVA kembali merugi Rp 90,45 miliar. Namun jumlah kerugian tersebut lebih kecil 9,59% secara tahunan (YoY) dibandingkan kerugian pada kuartal I-2018 yang sebesar Rp 100,04 miliar. 
Meski nilai kerugian yang dibukukan turun, tampaknya kinerja perseroan belum pulih dari tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp 1,01 triliun.

Tancap gas Grup Bakrie di tangan Anindya.
[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps) Next Article Asumsi Harga Non-HMETD VIVA Rp 154 Per Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular