
Trump Melunak, Bursa AS Berpeluang Menguat
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 May 2019 20:12

Jakarta, CNBC Indonesia-Bursa Amerika Serikat (AS) diprediksi menguat pada perdagangan Jumat (24/5/2019). Hal itu menyusul komentar Presiden AS Donald Trump bahwa perang dagang dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Indeks futures Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 168 poin, mengindikasikan penguatan sebesar 145 poin pada pembukaan pasar beberapa jam ke depan. Indeks futures S&P 500 dan Nasdaq 100 juga berpeluang menguat.
Trump pada Kamis petang waktu setempat menyatakan bahwa perang dagang antara AS dan China akan segera berakhir. Perjanjian dagang yang akan diteken, lanjutnya, akan cukup untuk mengangkat berbagai restriksi yang sempat dia berlakukan terhadap Huawei.
Komentar tersebut menjadi angin segar bagi pelaku pasar, sehingga mereka mulai berani mengoleksi saham di pasar. Indeks Dow Jones dan S&P 500 sejauh ini telah terkoreksi lebih dari 1% sedangkan Nasdaq kehilangan 2,4%. Pada perkembangan lain, harga minyak mentah melemah lebih dari 6% pekan ini karena kekhawatiran seputar pasar.
Sektor energi dan teknologi menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang perdagangan pekan ini. Indeks sektor energi tertekan 3,6%, sedangkan indeks sektor teknologi terjerembab 2,8%.
Saham Apple menjadi salah satu kontributornya, dengan pelemahan nyaris 5% sepanjang pekan berjalan ini, setelah beberapa analis di Wall Street menilai akan ada eksposur negatif yang diderita perusahaan tersebut dari perang dagang.
"Kekhawatiran yang membesar seputar AS-China memperpanjang perang dagang dan implikasinya ke sektor teknologi sangat besar memengaruhi investor dan perseroan sendiri," tutur analis Wedbush Securities Dan Ives, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Investor juga mulai mengoleksi surat utang negara (SUN) AS, sehingga yield SUN periode 10 tahun jatuh ke level terendah sejak Oktober 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Kinerja Keuangan Bikin Gemetar, Wall Street Bakal Merah Lagi
Indeks futures Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 168 poin, mengindikasikan penguatan sebesar 145 poin pada pembukaan pasar beberapa jam ke depan. Indeks futures S&P 500 dan Nasdaq 100 juga berpeluang menguat.
Trump pada Kamis petang waktu setempat menyatakan bahwa perang dagang antara AS dan China akan segera berakhir. Perjanjian dagang yang akan diteken, lanjutnya, akan cukup untuk mengangkat berbagai restriksi yang sempat dia berlakukan terhadap Huawei.
Komentar tersebut menjadi angin segar bagi pelaku pasar, sehingga mereka mulai berani mengoleksi saham di pasar. Indeks Dow Jones dan S&P 500 sejauh ini telah terkoreksi lebih dari 1% sedangkan Nasdaq kehilangan 2,4%. Pada perkembangan lain, harga minyak mentah melemah lebih dari 6% pekan ini karena kekhawatiran seputar pasar.
Sektor energi dan teknologi menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang perdagangan pekan ini. Indeks sektor energi tertekan 3,6%, sedangkan indeks sektor teknologi terjerembab 2,8%.
Saham Apple menjadi salah satu kontributornya, dengan pelemahan nyaris 5% sepanjang pekan berjalan ini, setelah beberapa analis di Wall Street menilai akan ada eksposur negatif yang diderita perusahaan tersebut dari perang dagang.
"Kekhawatiran yang membesar seputar AS-China memperpanjang perang dagang dan implikasinya ke sektor teknologi sangat besar memengaruhi investor dan perseroan sendiri," tutur analis Wedbush Securities Dan Ives, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Investor juga mulai mengoleksi surat utang negara (SUN) AS, sehingga yield SUN periode 10 tahun jatuh ke level terendah sejak Oktober 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Kinerja Keuangan Bikin Gemetar, Wall Street Bakal Merah Lagi
Most Popular