
Kinerja Keuangan Bikin Gemetar, Wall Street Bakal Merah Lagi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2019 19:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street beroeluang dibuka melemah di perdagangan Rabu (23/10/2019). Hingga pukul 19:15 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan penurunan 65 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing 7 poin dan 38 poin.
Wall Street masih akan melemah pasca sudah mencetak koreksi pada perdagangan kemarin (22/10/2019): indeks Dow Jones turun 0,15%, indeks S&P 500 melemah 0,36%, dan indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,72%.
Rilis kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di AS menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham AS pada perdagangan kemarin. Saham McDonald's misalnya, tercatat ambruk 5% pasca melaporkan penjualan dan laba bersih yang berada di bawah ekspektasi para analis untuk periode kuartal III-2019.
Pada perdagangan hari ini, rilis kinerja keuangan kembali menjadi faktor yang membebani kinerja Wall Street. Beberapa saat yang lalu, perusahaan produsen alat berat Caterpillar mengumumkan bahwa penjualan untuk periode kuartal III-2019 adalah senilai US$ 12,76 miliar, di bawah konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv yang senilai US$ 13,57 miliar. Laba per saham diumumkan senilai US$ 2,66, lebih rendah ketimbang konsensus yang senilai US$ 2,88.
Perusahaan kemudian merevisi ke bawah proyeksinya untuk kinerja keuangan tahun 2019. Kini, laba per saham untuk periode 2019 ditargetkan berada di rentang US$ 10,59 hingga US$ 11,09, lebih rendah dari ekspektasi analis yang senilai US$ 11,7.
Sebagai informasi, kinerja Caterpillar dijadikan acuan oleh investor untuk mengukur kuat-lemahnya arus perdagangan internasional, seiring dengan besarnya eksposur perusahaan kepada pasar luar negeri. Pada perdagangan extended hours, harga saham perusahaan ambruk 4,21%.
Sementara itu, harga saham Texas Instruments yang sering dijadikan acuan untuk mengukur kinerja industri microchip, anjlok 9,31% pada perdagangan extended hours. Alasannya sama: kinerja keuangan perusahaan tak mampu memenuhi ekspektasi analis. Pada kuartal III-2019, perusahaan mengumumkan bahwa penjualan adalah senilai US$ 3,77 miliar, di bawah ekspektasi yang senilai US$ 3,82 miliar.
Pada pukul 21:30 WIB, data perubahan cadangan minyak AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 18 Oktober akan dirilis.
Tidak ada pejabat The Federal Reserve yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Trump Melunak, Bursa AS Berpeluang Menguat
Wall Street masih akan melemah pasca sudah mencetak koreksi pada perdagangan kemarin (22/10/2019): indeks Dow Jones turun 0,15%, indeks S&P 500 melemah 0,36%, dan indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,72%.
Rilis kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di AS menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham AS pada perdagangan kemarin. Saham McDonald's misalnya, tercatat ambruk 5% pasca melaporkan penjualan dan laba bersih yang berada di bawah ekspektasi para analis untuk periode kuartal III-2019.
Perusahaan kemudian merevisi ke bawah proyeksinya untuk kinerja keuangan tahun 2019. Kini, laba per saham untuk periode 2019 ditargetkan berada di rentang US$ 10,59 hingga US$ 11,09, lebih rendah dari ekspektasi analis yang senilai US$ 11,7.
Sebagai informasi, kinerja Caterpillar dijadikan acuan oleh investor untuk mengukur kuat-lemahnya arus perdagangan internasional, seiring dengan besarnya eksposur perusahaan kepada pasar luar negeri. Pada perdagangan extended hours, harga saham perusahaan ambruk 4,21%.
Sementara itu, harga saham Texas Instruments yang sering dijadikan acuan untuk mengukur kinerja industri microchip, anjlok 9,31% pada perdagangan extended hours. Alasannya sama: kinerja keuangan perusahaan tak mampu memenuhi ekspektasi analis. Pada kuartal III-2019, perusahaan mengumumkan bahwa penjualan adalah senilai US$ 3,77 miliar, di bawah ekspektasi yang senilai US$ 3,82 miliar.
Pada pukul 21:30 WIB, data perubahan cadangan minyak AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 18 Oktober akan dirilis.
Tidak ada pejabat The Federal Reserve yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Trump Melunak, Bursa AS Berpeluang Menguat
Most Popular